"Saya sadar, sdh lama keadilan pergi dari negara ini dan tidak pernah kembali.
Itu karena kita hanya menjadi penonton pasif, tidak membela keadilan dan tidak ikut berperan aktif “memulangkan” keadilan.
apakah kita akan terus diam?" kata Annisa.
Saya sadar, sdh lama keadilan pergi dari negara ini dan tidak pernah kembali.
Itu karena kita hanya menjadi penonton pasif, tidak membela keadilan dan tidak ikut berperan aktif “memulangkan” keadilan.
apakah kita akan terus diam?— Annisa Pohan (@AnnisaPohan) March 5, 2021
Lebih lanjut, Annisa pun mencuitkan salah satu Ayat Al-Qur'an yang berbunyi sebagai berikut:
"Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan," (An-Nisa 4:135).
Sebelumnya, diketahui dilantiknya KSP Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat versi KLB memang menimbulkan banyak kritikan dari sejumlah pihak.
Baca Juga: WNI Jadi Imam Masjidil Haram di Mekkah, Ternyata Ini Faktanya
Di antaranya yaitu mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, Pendiri SMRC Saiful Mujani, serta Pengamat Politik Rocky Gerung.
Ketiganya sepakat bahwa apa yang dilakukan oleh Moeldoko dalam gerakan pengambilalihan Partai Demokrat tidak sesuai dengan prinsip-prinsip etika politik.***