SEPUTARTANGSEL.COM - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko resmi dilantik sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB) yang diadakan di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dinilai inkonstitusional untuk singkirkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari posisinya karena KLB tak mengantongi izin Majelis Tinggi Partai Demokrat, Annisa Pohan pun ikut meradang.
Melalui akun Twitter miliknya, Annisa mempertanyakan pengambilalihan paksa partai politik yang diketuai oleh suaminya itu.
Baca Juga: Laga Derby Atletico Madrid Vs Real Madrid, Siapa Pemenangnya?
"Ketika sebuah Partai Politik diambil haknya secara paksa dg melanggar konstitusi, lebih lagi ada “pembiaran” dari yang punya kuasa.
Apalagi dengan hak Rakyat kecil? Siapa yang akan lindungi? apakah kita akan terus diam?" tulis Annisa melalui akun Twitter @AnnisaPohan pada Sabtu, 6 Maret 2021.
Ketika sebuah Partai Politik diambil haknya secara paksa dg melanggar konstitusi, lebih lagi ada “pembiaran” dari yang punya kuasa.
Apalagi dengan hak Rakyat kecil? Siapa yang akan lindungi? apakah kita akan terus diam?— Annisa Pohan (@AnnisaPohan) March 5, 2021
Kemudian, menantu mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu juga mengatakan bahwa dirinya sadar jika keadilan di Indonesia memang sudah lama pergi.
Menurutnya, hal ini disebabkan oleh banyak orang yang hanya menjadi penonton pasif dan tidak membela keadilan.
Baca Juga: SBY Ungkap KLB Partai Demokrat Deli Serdang Akal-Akalan Moeldoko