Kemenkes Siapkan 2 Strategi Perang Melawan Covid-19, Polri Bantu 13.500 Pasukan

- 11 Februari 2021, 15:46 WIB
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (ketiga kanan) bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kedua kiri) dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman (kanan) melepas personel Polri saat Apel Kesiapan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan Tenaga Kesehatan Polri di Lapangan Promoter, Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (11/2/2021).
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (ketiga kanan) bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kedua kiri) dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman (kanan) melepas personel Polri saat Apel Kesiapan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan Tenaga Kesehatan Polri di Lapangan Promoter, Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (11/2/2021). /Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa./

 
SEPUTARTANGSEL.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan siap berperang melawan Covid-19.

Menkes Budi dalam peperangan ini sudah menyiapkan dua strategi untuk memenangkan perang dengan musuh yang tidak terlihat ini.

Strategi yang akan digunakan antara lain adalah surveillance atau pengintaian untuk dapat mengetahui posisi musuh.

Baca Juga: Simak dan Catat Cara Mudah Ini untuk Menurunkan Kolesterol Anda, Tidak Perlu Keluar Banyak Biaya!

Baca Juga: Selain Bantuan Modal, Kini UMKM Akan Diberikan Stimulus oleh Pemerintah, Ini Penjelasannya

"Yang satu strategi surveillance atau bahasa militernya intai, gimana kita bisa tahu musuhnya ada dimana dan mereka bergerak dimana saja. Dulu dilacaknya pakai teknik interograsi sekarang pakai teknik testing dan tracing," kata Budi di Lapangan Promoter Polda Metro Jaya, dikutip dari Antara, Kamis 11 Februari 2021.

Dari hasil perhitungan yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) proses tracing ini membutuhkan 30 tracer per-100 ribu penduduk dan harus tersebar di seluruh lokasi desa sehingga dibutuhkan minimal 80.000 tracer di seluruh desa.

Dengan demikian, Menkes Budi akan bekerjasama dengan pihak TNI-Polri karena memiliki aparat yang memadai.

Baca Juga: Aisha Wedding Dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena Anjurkan Pernikahan Anak

Baca Juga: Inilah Daftar Tim Bulu Tangkis Indonesia di Ajang All England 2021, Kevin/Marcus Targetkan Gelar Juara

"Untuk penduduk Indonesia kira-kira dibutuhkan 80.000 tracer di seluruh desa, kita tidak punya aparat seperti itu, yang punya hanya Polri dan TNI," ungkapnya.

Lalu, strategi selanjutnya adalah strategi vaksinasi agar bisa membunuh Covid-19 yang kian merebak.

"Bunuhnya dengan apa? Bunuhnya dengan vaksin. Nah sekarang vaksin ini harus diberikan ke 181 juta rakyat Indonesia," tuturnya.

Baca Juga: Merasa Susah Tidur? Coba Lakukan Ini Agar Lebih Mudah Tertidur, Ahli Akupuntur Menjelaskan

Baca Juga: Anggota DPR Fraksi Demokrat Tolak Pilkada Serentak 2024, Ada Pihak yang Diuntungkan?

Dari 181 juta masyarakat Indonesia jika disuntik masing-masing sebanyak dua kali, terhitung melakukan penyuntikan sebanyak 362 juta kali.

"Kalau Bapak Presiden minta satu tahun, artinya satu hari mesti suntik satu juta, tidak mungkin kami kuat sendiri. Sekali lagi ini adalah perang, kita harus membunuh musuh, kita menggaet bapak-bapak dari Polri dan TNI," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala  Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo telah menyiapkan 13.500 personel untuk membantu Kemenkes.

Baca Juga: DPR RI Ingatkan TNI Agar Tidak Represif dan Menimbulkan Masalah Baru di Masyarakat, Ada Apa?

Baca Juga: Yuk Cek, Kode Redeem FF Free Fire Terbaru 11 Februari 2021 Dapatkan Hadiah Skin dan Item Gratisan

"Saat ini Polri telah menyiagakan 13.500 personel tenaga kesehatan. 900 orang telah dilatih untuk vaksinator oleh Bapelkes dan BPK Kemenkes. 12.600 personel lainnya dalam waktu dekat akan diberikan pelatihan serupa," ungkap Listyo.

Sementara, sebagai tracer Listyo mengatakan telah menyiapkan 40 ribu personel yang akan disebar di seluruh daerah.

"Polri juga siapkan 40.336 personel Bhabinkatibmas di seluruh daerah untuk bertindak sebagai tracer sebagai langkah deteksi dini dalam mengantisipasi penyebaran virus corona," ujar Listyo.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah