Penyebab Kota Lama Semarang Terendam Banjir, Begini Penjelasan Menteri PUPR

- 7 Februari 2021, 18:25 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanto Rahayu mengunjungi sejumlah titik banjir di Kota Semarang, pada Sabtu, 6 Februari 2021.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanto Rahayu mengunjungi sejumlah titik banjir di Kota Semarang, pada Sabtu, 6 Februari 2021. /Instagram/@kemenpupr/

SEPUTARTANGSEL.COM - Baru-baru ini kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah dikabarkan dilanda banjir dengan ketinggian yang bervariasi antara 30 cm hingga 1 meter pada tanggal 5 Februari 2021 hingga 6 Februari 2021.

Hal ini membuat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljobo memberikan penjelasan penyebab banjir yang melanda kawasan wisata sejarah peninggalan Belanda tersebut.
 
Basoeki mengungkapkan bahwa banjir yang melanda kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah disebabkan oleh curah hujan tinggi yang sudah masuk dalam kategori ekstrem.
 
 
 
"Data curah hujan termasuk ekstrem. Dari hitungan hidrologi, periode ulangnya setiap 50 tahun," katanya saat melakukan pengecekan ke Kawasan Kota Lama dan sejumlah lokasi banjir di Kota Semarang, 6 Februari 2021.
 
Menurut pernyataan Basoeki, drainase di Kawasan Kota Lama yang sudah selesai direvitalisasi tersebut sudah didesain untuk mencegah banjir.
 
Namun, kata dia, sudah terdapat tiga pompa air yang dioperasikan untuk memompa air ke Kali Semarang.
 
 
 
Selanjutnya, penyebab banjir di wilayah lain di Kota Semarang bukan hanya disebabkan oleh curah hujan yang ekstrim, melainkan juga diakibatkan oleh pasang air laut yang cukup tinggi.
 
Basoeki menyebutkan peran pompa air dalam upaya menangani banjir Semarang in cukup menentukan, seperti dilansir oleh Seputartangsel.com dari Antara pada 7 Februari 2021.
 
Basoeki juga mengatakan bahwa pihaknya tetap terus melakukan revitalisasi aliran sungai-sungai di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut. 
 
 
 
BPBD Kota Semarang melaporkan banjir telah melanda berbagai titik di 10 kecamatan di kota itu.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini

x