Bakal Disingkirkan dari Ketum Demokrat, AHY Sindir Orang Dekat Jokowi, Moeldoko Beri Komentar

- 1 Februari 2021, 21:32 WIB
AHY tak terima bakal dicongkel dari Ketum Partai Demokrat
AHY tak terima bakal dicongkel dari Ketum Partai Demokrat /Instagram AHY/

 


SEPUTARTANGSEL.COM- Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menjawab tudingan Agus Harimurti Yudowono (AHY).

AHY yang mengumumkan menyurati Presiden Jokowi karena memberikan restu soal orang dekat Jokowi, melakukan perebutan Ketua Umum Partai Demokrat.

AHY memang tidak menyebut namanya, tetapi Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief, dalam cuitannya menyebut, yang dimaksud AHY adalah Kepala Staf Presiden Moeldoko.

Baca Juga: China Telah Curi Data Pribadi 80% Warga Dewasa Amerika

Baca Juga: Gubernur NTB Langgar Prokes Covid-19 Renang Bareng OPD, Kasatpol PP Masih Dalami Kasusnya

AHY tentang surat yang dikirmkannya kepada Jokowi menuliskan, ada keterlibatan pejabat negara dalam pengambilalihan paksa Partai Demokrat. Menurut AHY, gerakan itu  mendapat dukungan sejumlah Menteri dan pejabat di lingkaran Jokowi.

“Saya telah mengirim surat resmi kepada yang terhormat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapat konfirmasi dan klarifikasi kebenaran berita yang kami dapatkan,” kata Agus, Senin 1 Februari 2021.

Dari unggahannya di twitter @agusyudhoyono, dinyatakan ada lima orang pelaku gerakan yang terdiri dari satu kader Demokrat aktif, satu kader yang enam tahun tidak aktif, dan satu mantan kader yang sembilan tahun lalu diberhentikan karena menjalani hukuman akibat tindak pidana korupsi. Ada pula satu kader Demokrat yang telah hengkang sejak tiga tahun lalu.

Baca Juga: Dunia Hiburan Kembali Berduka, Artis Sinetron Tersanjung ini Wafat karena Covid-19

Baca Juga: Wah, FT UI Kembangkan Alat Purifikasi Udara Plasma Dingin, Bisa Usir Virus Corona?

“Sedangkan yang nonkader adalah seorang pejabat tinggi pemerintahan yang sekali lagi sedang kami minta konfirmasi kepada Presiden,” kata Agus.

AHY merinci laporan dari kader Demokrat yang pernah diajak untuk melakukan penggantian Ketua Umum lewat Kongres Luar Biasa (KLB).

“Pengambilalihan posisi Ketum akan dijadikan kendaraan bagi yang bersangkutan sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024,” katanya.

Baca Juga: Menarik, Simak Program Daur Ulang Sampah yang Membuat Telkom Raih Penghargaan BCOMSS

Baca Juga: Unggah Foto Santai Nikmati Secangkir Kopi, Susi Pudjiastuti Curhat: Bete Sama Semuanya

AHY sebenarnya telah mencium gelagat ini sejak satu bulan lalu. Awalnya hanya dianggap dinamika internal partai politik, namun  belakangan muncul laporan ada keterlibatan dari lingkar kekuasaan. 

 

 Dalam unggahannya @AgusYudhoyono ia mencuitkan,

"Hari ini (1/2) bertempat di Taman Politik DPP @PDemokrat, saya menyampaikan pernyataan pers. Agar pernyataan saya tadi bisa dibaca utuh & tidak salah tafsir, silakan baca dengan seksama lewat teks dibawah ini atau disimak melalui youtube:

Baca Juga: AHY Duga Ada Keterlibatan Menteri Jokowi Dalam Gerakan Pengambilalihan Paksa Kepemimpinan Partai Demokrat

Baca Juga: Bareskrim Polri Akan Menggelar Perkara Kasus Pemblokiran Rekening FPI Besok

 

Moeldoko pun langsung menanggapinya karena menyeret namanya. Ia mengatakan Jokowi tak tahu menahu soal dinamika internal Partai Demokrat.

Baca Juga: Kapolri Listyo Sigit Lanjutkan Silaturahmi Ulama ke Ketua MUI Miftachul Akhyar

Baca Juga: Jokowi Luncurkan Bank Syariah Indonesia, Sampaikan 4 Titipannya

"Itu urusan saya, Moeldoko ini. Bukan selaku KSP," kata dia.

Dia menjelaskan awalnya menerima beberapa orang terkait Partai Demokrat untuk membahas pertanian. Namun belakangan mereka malah menceritakan kondisi internal partai tersebut.

"Saya mantan Panglima TNI dan tak terbatas (bergaul) dengan siapapun. Mereka datang berbondong-bondong saya terima tapi konteksnya apa tidak mengerti," kata Moeldoko.

Baca Juga: Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Surati Presiden Jokowi, Ada Apa?

Baca Juga: Kampanye Jakarta Bermasker Kapolda Metro Jaya, Sebar 100 Ribu Masker Untuk Masyarakat Selama Dua Pekan

Belakangan, muncul isu pendongkelan AHY. Dia lantas menyarankan agar AHY kuat dan tak mudah terbawa perasaan.

"Kalau anak buahnya enggak boleh pergi ke mana-mana, diborgol saja kali," ujarnya. ***

 

Editor: Tining Syamsuriah

Sumber: Twitter


Tags

Terkait

Terkini