Kadin Berharap Program Vaksin Mandiri Bisa Berjalan Untuk Pemulihan Ekonomi

- 15 Januari 2021, 11:09 WIB
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, saat berbincang bersama Presiden Joko Widodo selepas vaksinasi Covid-19 perdana, di teras Istana Merdeka. (Setpres)
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, saat berbincang bersama Presiden Joko Widodo selepas vaksinasi Covid-19 perdana, di teras Istana Merdeka. (Setpres) /Biro Setpres

SEPUTARTANGSEL.COM -  Vaksinasi Covid-19 yang dilakukan Pemerintah akhirnya sudah dilaksanakan pada Rabu 13 Januari 2021 dan Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang menerima vaksin.

Vaksinasi sendiri terdiri dari beberapa macam ada yang berbayar dan juga gratis. Hal ini turut disoroti oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau Kadin Rosan P Roeslani.

Ketua Kadin meminta pemerintah agar membuka akses vaksin terutama di dunia usaha. Apabila akses itu dibuka secara mandiri kepada dunia usaha, maka roda perekonomian akan menggeliat lagi.

Baca Juga: Pontianak Dilanda Cuaca Buruk, 6 Pesawat Gagal Mendarat di Bandara Internasional Supadio

Baca Juga: Hastag Tangkap Ahok dan Raffi Jadi Trending di Twitter, Netizen Minta Keadilan Hukum

"Jika vaksinasi ini bisa cepat dilakukan bagi karyawan, pekerja maupun kalangan dunia usaha, harapannya akan mempercepat pemulihan ekonomi juga," kata Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani dalam keterangannya, Kamis, 14 Januari 2021.

Rosan berharap sasaran penyuntikan yang sangat besar ini, yakni mencapai ratusan juta dosis akan mempercepat vaksinasi di sektor bisnis. Dengan program vaksin mandiri, ia meyakini vaksinasi bisa kelar dalam waktu kurang dari satu tahun.

Pemerintah sempat membuka opsi vaksin mandiri untuk vaksinasi Covid-19. Namun, rencana itu dihentikan lantaran memperoleh protes dari masyarakat dan akhirnya memutuskan vaksin diberikan gratis kepada seluruh penduduk.

Selain mempercepat vaksinasi, Rosan mengatakan program vaksin mandiri akan meringankan beban APBN. Vaksin mandiri akan menghidupi berbagi sektor baik kesehatan maupun ekonomi.

“Apabila aksesnya dibuka, swasta siap mendistribusikan vaksin yang ada dalam list Kementerian Kesehatan yang sudah mendapatkan izin dari BPOM kepada masyarakat sesuai dengan peraturan yang ada,” kata Rosan.

Baca Juga: Fix! Tarif Tol Naik Mulai 17 Januari. Segini Besaran Kenaikannya

Baca Juga: Wah, Komjen Listyo Sigit Prabowo Sudah Dapat Restu dari Jenderal Idham Azis untuk Jadi Calon Kapolri

Dia mengatakan, kerja sama pengadaan vaksin dengan swasta selain bisa mengurangi biaya, juga dapat mempercepat akses dan pendistribusian. Karena nantinya pihak swasta akan turut berkontribusi mempercepat distribusi vaksinasi yang otomatis menghidupi beberapa sektor seperti jasa pengiriman dan penyimpanan vaksin.

Program vaksinasi Covid-19 sendiri sudah berjalan dengan penerima pertama Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Saat ini, Indonesia memiliki 3 juta dosis vaksin berbentuk vaksin jadi dan 15 juta vaksin bulk dari Sinovac Biotech Ltd—perusahaan farmasi asal Cina. Sebanyak lebih dari 700 dosis vaksin jadi telah didistribusikan ke 34 provinsi.***

Editor: Fandi Permana


Tags

Terkait

Terkini

x