Network
SEPUTARTANGSEL.COM – Sempat menjadi bahan olok-olok kawannya ketika duduk di sekolah dasar dan sekolah menengah pertama karena memiliki nama terpendek.
Hal itulah yang menimpa O, yang kini berusia 56 tahun dan berprofesi pengacara.
Perempuan itu mengaku bahwa namanya yang pendek tersebut sempat menjadi beban. Karena selalu diolok-olok teman sebayanya.
Baca Juga: Menjadi Penangkap Ular di Hong Kong, Seperti Apa Kisahnya?
Baca Juga: Jokowi Gratiskan Biaya Pembuatan SIM, DPR: Sejalan dengan PKS
Mantan komisioner Panwaslu Limapuluh Kota itu mengatakan,"Waktu masih kecil, saat masih di SD memang jadi beban karena sering diolok-olok sama teman-teman. Saya merasa nyaman nya baru setelah di SMA.”
Perempuan dari Nagari Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat itu bahkan saat SMP pernah disarankan ganti nama oleh gurunya.
“Guru SMP saya sempat meminta nama saya diganti jadi Osnawati. Namun, papa saya tidak mau dan menenangkan saya dengan kalimat SMP kan tidak lama. Enam tahun lagi, kamu sudah kuliah," ujarnya.
Baca Juga: Kasus Virus Corona Global Lampaui 80 Juta
Baca Juga: Hasil Penelitian, Kekebalan Sementara Dimiliki Orang Pulih dari Covid-19
Supaya guru di SMP tersebut tidak tersinggung, orang tua O beralasan nama putri mereka tidak bisa diganti karena sudah tertera dalam daftar keluarga PNS.
Dia mengatakan bahwa dirinya baru mulai nyaman dengan namanya saat masuk SMA. Seperti dilansir Seputartangsel.com dari Antara pada Rabu, 6 Januari 2021.
“Pada saat SMA itu kan guru setiap mata pelajaran, kan beda-beda, pada awalnya guru yang melihat daftar hadir, menyangka O itu bukan nama, tapi nol sehingga kalaupun saya tidak hadir dalam kelas, nama saya tetap diberi ceklis, meskipun itu tidak lama.”
Baca Juga: Sudah Divaksin Kok Masih Kena Covid-19? Begini Penjelasannya
Baca Juga: Waspada, Rumah Sakit Penuh Banyak Dokter Meninggal, Indonesia Darurat Covid-19
Setelah tamat SMA dan hingga sekarang berprofesi sebagai pengacara, O mengaku mulai menikmati namanya yang unik.
“Saya bangga punya nama O. Apalagi, kata papa dan mama sebelum mereka meninggal, nama itu warisan paling abadi diberikan orang tua yang tidak akan pernah hilang,” katanya.
Nama O tersebut dating dari papanya yang bernama Djainun. Dia terinspirasi saat membaca sebuah majalah dan melihat berita warga India dan Prancis punya nama terpanjang dan terpendek sedunia yang nama tersebut tercatat dalam ‘Buku Kumpulan Rekor Dunia’.
Baca Juga: Peneliti: Efek Rumah Kaca Daging Organik Sama dengan Daging Biasa
Baca Juga: Aksi Blusukan Risma Dinyinyiri Hingga Trending di Jagat Twitter, Netizen: Mau Jadi Baim Wong?
Djainun langsung memasang niat jika nanti istrinya, Dasima Malik, dikaruniai anak maka nama anak mereka harus mengalahkan kedua nama yang tercatat dalam ‘Buku Kumpulan Rekor Dunia’ itu.
“Orang tak akan bisa membuat nama yang lebih pendek dari itu, itu kata papa. Ternyata, papa benar dan setelah ditelusuri nama-nama pendek di dunia. Memang, nama saya termasuk yang paling pendek,” kata dia.
Adik kandungnya yang meninggal 11 November 2017 juga memiliki nama yang pendek, yakni Z.
Baca Juga: WHO Sebut Ancaman Covid-19 Akan Terus Berlanjut Meskipun Ada Vaksin
Baca Juga: Perhatian! Penerima Vaksin Covid-19 Tak Boleh Langsung Pulang Setelah Disuntik, Kenapa?
"Kalau Z saat diucapkan ‘kan kesannya masih bisa tiga huruf. Bisa Zed atau Zet. Kalau nama saya tidak bisa ditambah. Sekali dilafazkan O, penulisannya tetap O," ujarnya.
