Apresiasi GeNose Pendeteksi Covid-19. Ganjar Pranowo: Saya Pesan 100 Untuk Puskesmas di Jawa Tengah

- 6 Januari 2021, 10:57 WIB
Ganjar Pranowo, Pesan GeNose untuk rumah sakit dan puskesmas di Jawa Tengah
Ganjar Pranowo, Pesan GeNose untuk rumah sakit dan puskesmas di Jawa Tengah /Portaljogja.com/

SEPUTARTANGSEL.COM-Pada 25 September 2020 lalu Peneliti UGM memperkenalkan alat deteksi Covid-19 melalui embusan nafas yang diberi nama GeNose. 

Alat ini memiliki kemampuan mendeteksi virus corona baru dalam tubuh manusia dalam waktu cepat, tidak kurang dari 2 menit. 

Hasil tes positif atau negatif Covid-19 bisa dikatahui setelah 3 menit. 

Baca Juga: Tagar Bubarkan PDIP Sempat Jadi Trending Twitter, Ini Deretan Kasus Korupsi Kadernya

Baca Juga: Menghilang Sejak 2 Bulan Lalu, Jack Ma Sengaja Berbohong?

"Bahkan saat uji di BIN sudah bisa lebih cepat sekitar 80 detik,” kata anggota tim peneliti GeNose, Kuwat Triyono pada acara Public Expose GeNose: Teknologi Pengendus Covid-19 di Gedung BJ Habibie lantai 24, Jakarta.

Disamping kecepatan hasil, harga GeNose juga jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan tes usap PCR.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Ganjar pun terkesan dengan keberadaan GeNose buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.

Baca Juga: Bantuan Subsidi Upah (BSU) Kemnaker Rp2,4 Juta Cair Januari, Begini Caranya Cek Daftar Penerima

Baca Juga: Nadiem Makarim Jelaskan Penerimaan Formasi Guru Melalui Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menggunakan GeNose untuk meningkatkan kapasitas surveillance Covid-19.

Dikutip Seputartangsel.com dari Portaljogja dalam artikel berjudul Ganjar Pesan GeNose Buatan UGM untuk Rumah Sakit dan Puskesmas di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo telah memesan 100 alat GeNose yang diutamakan untuk digunakan di rumah sakit serta puskesmas di Jawa Tengah.

"Saya tadi mencoba, sangat simpel hanya dengan meniup nafas, dalam waktu 3 menit sudah keluar hasilnya. Kami mau beli 100, tapi saat ini baru dapat 35," ungkap Ganjar saat mengunjungi lokasi produksi Genose di Science Technopark (STP) UGM di Kalasan, Sleman, Selasa 5 Januari 2021.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di ANTV Hari Ini, Rabu 6 Januari 2021, Jangan Lewatkan Tayangan Uttaran

Baca Juga: Jadwal Acara TV di GTV Hari Ini, Rabu 6 Januari 2021, Jangan Lewatkan Tayangan The Next Didi Kempot

Pengadaan GeNose saat ini masih terhambat ketersediaan alat yang terbatas. Alat deteksi ini sendiri baru mendapat izin pada 24 Desember 2020, sehingga jumlah alat yang telah diproduksi belum cukup untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.

Ganjar mengatakan jika kapasitas produksi sudah mencukupi, diharapkan lebih banyak alat GeNose yang dapat diterapkan di puskesmas dan juga fasilitas umum di Jawa Tengah.

"Kalau semua puskesmas bisa, itu bagus sekali. Tempat umum juga, tapi itu prioritas berikutnya karena saat ini produksinya belum banyak," kata Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di Indosiar Rabu 6 Januari 2021, Jangan Lewatkan Tayangan Pop Academy: Top 4

Baca Juga: Jadwal Acara TV di RCTI Hari Ini, Rabu 6 Januari 2021, Jangan Lewatkan Tayangan Ikatan Cinta

Ganjar Pranowo mengunjungi STP UGM bersama perwakilan dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah dan RSUP Dr. Kariadi Semarang untuk melihat langsung cara kerja GeNose serta aktivitas produksi yang dilakukan.

Ia menyebut langkah Pemprov untuk menggunakan GeNose sebagai keputusan politik yang penting untuk dilakukan agar Indonesia tidak terus-menerus bergantung pada alat yang tidak diproduksi di dalam negeri dan berbiaya mahal.

GeNose sendiri dijual dengan harga sebesar Rp 62 juta dan bisa digunakan berulang kali dengan menggunakan kantong yang bisa dibeli dengan harga Rp 15 ribu.

Baca Juga: Jadwal Acara TV di SCTV Hari Ini, Rabu 6 Januari 2021, Samudra Cinta Pindah Jam Tayang

Baca Juga: Kondisi Terkini Syekh Ali Jaber, Begini Kata Mahfud MD

Dengan alat ini, biaya melakukan deteksi Covid-19 diperkirakan hanya sebesar Rp 25 ribu.

"Saya yakin masyarakat akan mampu jika dianggarkan secara murah. Dan jika anak bangsa bergotong royong melakukan donasi, dengan donasi sebesar 100 ribu saja sudah membantu 4 orang," kata Ganjar.

Menurut dia, pemerintah harus berpihak pada karya anak bangsa. Ia berharap pemerintah dapat menggerakkan daerah-daerah untuk menggunakan alat ini untuk meningkatkan surveillance di tingkat daerah.

Baca Juga: Chacha Sherly Mantan Personel Trio Macan yang Alami Kecelakaan Beruntun Dimakamkan di Sidoarjo

Baca Juga: Jokowi Suntik Vaksinasi Covid-19 Minggu Depan, Begini Kata Kepala Sekretariat Presiden

"Pada kondisi saat ini di mana pandemi terus meningkat, negara harus berpihak. Keberanian pemerintah dalam memutuskan menjadi penting," ungkap alumni Fakultas Hukum UGM itu.

Senada dengan hal ini, ketua tim peneliti Genose, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyono, M.Si., menuturkan bahwa produksi GeNose diutamakan kepada pemerintah serta perusahaan yang akan memanfaatkan GeNose untuk melakukan deteksi kepada banyak orang.

Baca Juga: Pedangdut Chaca Sherly Eks Trio Macan Meninggal Akibat Lakalantas, Ini Dia Profilnya

Baca Juga: Sinopsis Lovestruck In The City Episode 5: Ji Chang Wook Kesal Sekaligus Kecewa Sama Kim Ji Won

Hingga 31 Desember, pihaknya telah menerima lebih dari 10 ribu pesanan untuk GeNose. Kapasitas produksi sendiri ditargetkan mencapai 5 ribu hingga 10 ribu di bulan Januari 2021 dan akan ditingkatkan pada Februari mendatang sesuai dengan jumlah permintaan yang masuk.

"Kita tidak merekomendasikan alat ini untuk dimiliki pribadi. Bukannya kita tidak butuh uang, tapi ini kita alokasikan agar dalam sehari alat ini dapat menguji 120 hingga 200 orang, kalau kita punya 10 ribu itu 2 juta orang sehari," paparnya.

Baca Juga: Wah, Harry Styles Dan Olivia Wilde Dikabarkan Cinlok Film 'Don't Worry Darling'

Baca Juga: Ini Dia Video Mesum Artis Yang Pernah Viral di Dunia Maya Sebelum Video Gisel Tersebar

Alat yang sudah memperoleh paten dalam negeri ini, terangnya, memiliki sejumlah perbedaan dengan alat serupa yang sudah dikembangkan di beberapa negara, salah satunya dalam penggunaan kantong penampung nafas yang terpisah dari alat Genose sehingga mengurangi kemungkinan transmisi virus.*** (Portaljogja/Bagus Kurniawan)

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

x