Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Joko Widodo telah meneken pelaksanaan program vaksinasi corona atau Covid-19 yang akan dimulai 14 Januari 2021.
Pelaksanaan ini lebih cepat dari rencana vaksinasi corona yang semula akan dilaksanakan di 25 Januari 2021. Sejumlah daerah dan provinsi pun sudah mendapatkan jatah vaksin Covid-19 yaitu vaksin Sinovac yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan.
Lantaran itu pula, sejumlah daerah kini sudah menerima paket kiriman vaksin. Tercatat, ada 13 wilayah yang sudah menerima vaksin corona pada Senin, 4 Januari 2021 ini.
Baca Juga: CEK FAKTA: Banyak Informasi yang Tak Benar Mengenai Vaksin Covid-19. Salah Satunya Ini
Baca Juga: Soal Pergantian Kapolri, Moeldoko: Siapanya Sudah Ada
Salah satunya adalah Provinsi Banten. Provinsi paling barat di pulau jawa ini mendapat jatah 14.650 vaksin Sinovac yang telah sampai di Labkesda Provinsi Banten pada Minggu 3 Januari 2021. Jumlah ini masih jauh dari rencana awal yaitu 81.000 kuota vaksin tahap pertama untuk Provinsi Banten.
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan, rencana vaksinasi akan dilakukan pada 14 Januari 2021 di sejumlah kota/kabupaten di Banten.
“Ini sesuai keinginan Presiden Jokowi bahwa tanggal 14 Januari vaksin pertama,” ujar Andika, Senin 4 Januari 2021.
Sesuai target penerima vaksinasi Covid-19, pada tahap awal akan diberikan kepada tenaga kesehatan dan petugas penanganan Covid-19 di Provinsi Banten.
Baca Juga: Presiden Jokowi Meresmikan Program Bantuan Sosial Tunai tahun 2021
Baca Juga: Berencana Mulai Vaksinasi Covid-19 Minggu Depan hingga Pertengahan Bulan, Ini Persiapan Pemerintah
Menyusul dikirimkannya vaksin corona Sinovac, pendistribusian vaksin Sinovac ke masing-masing Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten akan dilakukan pekan depan. Hanya saja Andika belum menjelaskan pembagian masing-masing Kabupaten/Kota lantaran kewenangannya berada di Pemerintah Pusat.
Kata Andika, dari 14.560 vaksin corona, pembagian masing-masing Kabupaten/Kota akan diatur dengan SMS gateway dari Pemerintah Pusat.
“Jadi masing-masing Kabupaten/Kota mendapatkan, datanya dari pusat," ujar Andika.
Tak hanya Banten. Vaksin corona atau Covid-19 juga sudah sampai di Jawa Tengah. Jawa Tengah menerima 62.560 dosis vaksin corona Sinovac Senin 4 Januari dinihari dan disimpan di Dinkes Provinsi Jawa Tengah di Semarang.
Baca Juga: Komnas HAM Berjanji Akan Rampungkan Laporan Kasus Bentrokan FPI dan Polisi dalam 2 Pekan ke Depan
Baca Juga: Program Bantuan Sosial Tunai (BST) Mulai Diluncurkan Hari Ini, Segini Besaran Anggarannya
Nantinya, 62.560 dosis ini akan disuntikkan ke tenaga kesehatan yang tersebar di berbagai daerah di Jateng.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, vaksin Sinovac disimpan di gudang Dinas Kesehatan Pemprov Jateng yang berlokasi di Kawasan Industri Tambakaji Semarang, Senin 4 Januari dengan pengawasan ketat.
Proses vaksinasi corona ini akan dimulai 14 Januari mendatang. Makanya, Jateng kini menyiapkan sistem distribusi ke daerah-daerah di Jateng.
"Istilahnya harus ada rantai dingin, mulai dari sini sampai ke Kabupaten/Kota, Puskesmas bahkan sampai ke orangnya harus menggunakan tempat khusus. Ini nggak boleh putus agar vaksinnya tidak rusak. Kami sudah siapkan pengelolaan dengan hati-hati sambil menunggu jadwal-jadwal kedatangan berikutnya," jelas Ganjar.
Baca Juga: Banyak yang Terpapar Covid-19 Gedung DPRD DKI Jakarta Tutup Sementara untuk Penyemprotan Desinfektan
Baca Juga: Sudah Divaksin Kok Masih Kena Covid-19? Begini Penjelasannya
Ganjar menargetkan 23 juta warga Jawa Tengah memperoleh vaksin corona dengan prioritas utama adalah tenaga kesehatan.
Kata Ganjar, tenaga kesehatan di Jateng sebanyak 177.784. Jika tahap ini kelar, berlanjut ke untuk petugas layanan public seperti seperti TNI/Polri, Satpol PP, petugas bandara, pelabuhan, KA, guru, tokoh agama, tokoh masyarakat sebanyak 1,1 juta.
Selain dua daerah tersebut, ada 9 provinsi lain yang juga sudah menerima vaksin corona made in Sinovac yakni Sumatera Barat 36.920 dosis, Sumatera Selatan (30.000 dosis) Bengkulu (20.280 dosis) Lampung (40.520 40 dosis), Jawa Timur (77.760 dosis) Bali (31.000 dosis) Kalimantan Utara (10.680 dosis) Sulawesi Barat (5.960 dosis) dan Papua (14.680 dosis).***
