Baca Juga: Polisi Bekuk Perampok Motor Sadis, Bunuh Korbannya Pakai Celurit
Selanjutnya, untuk tahap kedua yang akan dilakukan April hingga Maret 2021, Budi menjanjikan vaksinasi akan diperuntukkan bagi 63,9 juta masyarakat rentan dan 77,4 juta masyarakat lainnya.
"Untuk pemberian vaksinasi ini diberikan sesuai pendekatan klaster," terangnya.
Budi berharap rencananya akan berjalan dengan baik. Hingga saat ini vaksinasi masih menunggu izin dari Badan POM.
Baca Juga: Bantuan Tunai Kemendikbud Rp1 Juta untuk Pelajar dan Mahasiswa: Tak Usah Daftar, Begini Cara Ceknya
Baca Juga: Pemerintah Tutup Semua Pintu Masuk untuk WNA, Garuda Indonesia Terapkan Kebijakan Fleksibilitas
Untuk memberikan kualitas mutu yang baik vaksin harus lolos uji klinis dan mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM. Pelaksanaannnya juga akan menerapkan prinsip kehati-hatian dan bertahap.
''Kita percaya sekali bahwa data science itu yang akan menjadi pegangan kita, dan BPOM sudah bekerja sama dengan Kemenkes dan telah berkoordinasi dengan otoritas di Brazil, Turki, dan China. Saya percaya Badan POM bisa mengambil keputusan yang independen,'' tutup Budi Gunadi.***