Tsunami Aceh 26 Desember 2004 Jadi Refleksi dan Kekuatan Hadapi Pandemi Covid-19

- 26 Desember 2020, 22:47 WIB
ARSIP: Sebuah kapal nelayan mendarat di atap rumah warga di Gampong Lampulo, Kuta Alam, Banda Aceh. Difoto 2 pekan setelah tsunami Aceh melanda, 26 Desember 2004.
ARSIP: Sebuah kapal nelayan mendarat di atap rumah warga di Gampong Lampulo, Kuta Alam, Banda Aceh. Difoto 2 pekan setelah tsunami Aceh melanda, 26 Desember 2004. /Foto: SEPUTAR TANGSEL/Sugih Hartanto/

Peringatan tsunami 16 tahun tsunami Aceh jadi refleksi diri bagi pemerintah dan masyarakat Aceh
Peringatan tsunami 16 tahun tsunami Aceh jadi refleksi diri bagi pemerintah dan masyarakat Aceh

Baca Juga: Adu Pesona Lee Su Ho dan Han Seo Joon 'True Beauty', Kamu Tim Mana?

Gubernur Aceh, Ir. H. Novariansyah dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan tahun ini dalam kondisi pandemi Covid-19

"Peringatan tsunami menjadi refleksi dan kekuatan bagi masyarakat Aceh dalam menghadapi pandemi Covid-19," sambut Novariansyah.

Dalam acara peringatan ini pemerintah tetap mewajibkan warga untuk tetap disiplin dengan 3M. 

Baca Juga: Jadi Kandidat Terkuat Calon Kapolri, Ini Rekam Jejak Boy Rafli Amar

Baca Juga: Sebelum Dilantik Jadi Menteri Agama, Ternyata Yaqut Cholil Qoumas Sempat Prediksikan Ini

Novariansyah juga mengingatkan kembali peristiwa tsunami yang membawa terhadap korban manusia dan materi yang sangat banyak.

"Tercatat ada 53 negara terlibat rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh. Hal ini menjadi gerakan kesatuan internasional yang paling besar yang pernah ada yang tercatat," kenang Novariansyah. 

Sebagai ucapan terimakasih dan apresiasi terhadap ke-53 negara ini pemerintah dan masyarakat memberikan apresiasi salah satunya dipersembahkan monumen "Thanks dan Peace" yang bertuliskan nama dan bendera 53 negara tersebut dengan bahasa negara masing-masing di lapangan Blangpadang, Banda Aceh. 

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini