Siapa Gagal Membaca Opini Dunia Soal Papua? Simak Komentar Rocky Gerung

- 6 Desember 2020, 15:15 WIB
Rocky Gerung
Rocky Gerung /Foto: Instagram / Rocky Gerung Official/

SEPUTARTANGSEL.COM - Media sosial dan internet ikut andil dalam perubahan dunia sehingga tidak dapat diremehkan.

Pernyataan dari Rocky Gerung itu menggambarkan betapa besar pengaruh media sosial dan internet.

Dia mencontohkan bahwa musim semi Arab dimulai dengan media sosial. Juga aksi demonstrasi di Hong Kong dan Amerika Serikat melalui media sosial.

Baca Juga: Pengacara FPI Bilang Penjadwalan Ulang Pemeriksaan Habib Rizieq Terlalu Cepat

Baca Juga: Benny Wenda Jadi Presiden Sementara Papua Barat: Kami Siap Menjalankan Negara Kami

Komentar Rocky Gerung itu menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD sebelumnya yang menyatakan pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda mendirikan negara ilusi. Mahfud MD menyebutnya ilusi karena deklarasi kemerdekaannya hanya lewat Twitter.

Rocky Gerung punya pandangan berbeda dan mengkritik pernyataan Mahfud MD.

“Pak Mahfud tidak belajar dari politik dunia bahwa musim semi Arab itu dimulai dengan Twitter. Hong Kong dimulai dengan Twitter. Amerika Serikat juga dimulai dengan Twitter,” katanya dalam kanal Youtube Rocky Gerung pada 4 Desember 2020.

Baca Juga: Amien Rais Sebut Habib Rizieq Miliki Keberanian Hadapi Kezaliman

Baca Juga: Papua Barat Deklarasi Kemerdekaan, DPR RI: Jangan Dianggap Remeh

Dia melanjutkan,”Jadi jangan menganggap remeh sesuatu yang bersifat online. Dunia ini berubah justru dengan memanfaatkan hal yang dianggap remeh.”

Di sisi lain, Rocky Gerung menilai diplomasi Indonesia gagal membaca berlapis-lapis opini dunia terkait Papua.

Dia mencontohkan bagaimana Vanuatu walau merupakan negara kecil tetapi dapat menjadi juru bicara negara-negara Melanesia.

Baca Juga: Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria Sampaikan Berita Duka Saat Menjalani Isolasi Mandiri

Baca Juga: Benny Wenda Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat, Wakapolri: Kita Akan Tindak Tegas!

“Sekarang Melanesia melalui Vanuatu memperlihatkan sikap mendukung perjuangan Papua Barat. Sangat mungkin suara Afrika juga ada di belakangnya. Afrika menunggu Melanesia. Eropa juga menunggu Afrika. Jadi diplomasi kita gagal untuk membaca berlapis-lapis jalan pikiran dunia tentang soal di Papua,” katanya.

Secara lebih jauh, Rocky Gerung mengomentari reaksi negara yang kurang serius atas isu-isu Papua.

“Istana selalu gagal untuk memperlihatkan sikap yang bermutu di dalam soal-soal serius. Apalagi pakai istilah negara ilusi. Kalau ilusi mengapa menanggapi secara serius?” ujarnya.

Baca Juga: Haikal Hassan: Cuma Mau Antar Surat, Nggak Usah Pakai Drama Bawa Pasukan Seperti Mau Perang

Baca Juga: Tanggapi Mahfud MD Soal Papua Merdeka, Fadli Zon: Jangan Pernah Anggap Enteng Ilusi Kemerdekaan

 

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x