Disemprot Susi Pudjiastuti, Effendi Gazali Minta Maaf dan Ajak Diskusi

- 5 Desember 2020, 11:52 WIB
Effendi Gazali bicarakan ekspor benih lobster dalam podcast #Closethedoor
Effendi Gazali bicarakan ekspor benih lobster dalam podcast #Closethedoor / Youtube/ Deddy Corbuzier/

Baca Juga: Habib Rizieq Alami Ancaman Pembunuhan, Pelakunya Polisi Berpangkat Aiptu

Baca Juga: Soni Ernata Alias Ustadz Maaher At-Thuwailibi Resmi Ditahan 20 Hari di Rutan Salemba

Effendi Gazali menjelaskan bahwa dirinya tak bermaksud menyebut tidak ada penangkapan namun ia membandingkan intensitas penyergapan kapal asing dengan penyergapan terhadap penyelundupan benih lobster.

"Klarifikasi Podcast, Bu Susi Pudjiastuti yang saya hormati, Deddy Corbuzier ini untuk menjernih, maaf kalau timbulkan salah pengertian. Konteks (dalam Youtube Deddy Corbuzier) bukan tidak ada penangkapan penyelundup tapi saya rindukan intensitasnya seperti penyergapan & pengeboman kapal asing curi ikan terima kasih," jelas Effendi Gazali dikutip dari laman Twitter pribadinya pada Sabtu, 5 Desember 2020.

"Konteksnya utuh dari berapa kali... (sampai) penenggelaman kan bagus itu berkali-kali' jadi intensitas penyergapan hingga pengeboman dahsyat terhadap penyelundup & berapa kalinya yg saya rasa kurang atau belum saya dengar, terimakasih," lanjutnya.

Baca Juga: Tanggapi Mahfud MD Soal Papua Merdeka, Fadli Zon: Jangan Pernah Anggap Enteng Ilusi Kemerdekaan

Baca Juga: Setelah Polda Metro Jaya, Polda Jabar Akhirnya Panggil Habib Rizieq Shihab

Melalui cuitan berbeda, Effendi Gazali lantas mengajak Susi Pudjiastuti untuk berdiskusi.

"Jadi maaf kalau ada salah interpretasi. Supaya tidak ada salah persepsi, saya tetap mengajak diskusi langsung yg biasa & baik-baik saja. Semua usulan saya semoga bermanfaat bagi Bu Susi atau siapapun jadi MKP selanjutnya," jelas Effendi Gazali.

Dalam tayangan video interview yang diunggah melalui kanal Youtube Deddy Corbuzier tersebut, Effendi Gazali menyebut bahwa sejak tahun 2019 terdapat kasus penyelundupan lobster yang angka perputaran uangnya mencapai Rp 10,08 Triliun.*** (jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com/Syifa'ul Qulub)

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x