Mantan Panglima Gatot Nurmantyo: TNI Anak Kandung Rakyat, Jangan Ikut Pemimpin Pelacur Politik!

- 25 November 2020, 15:00 WIB
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat masih aktif menjabat Panglima TNI.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat masih aktif menjabat Panglima TNI. /Foto: Seputartangsel.com/Sugih Hartanto/

Baca Juga: Ridwan Kamil Ajak DPD REI Jawa Barat Bangun Rebana Metropolitan

"Jadi kalau ada pimpinan di wilayah ini yang mengajak tidak netral, membantu salah satu, maka itu adalah penghianat. Itu adalah penghianat, itu adalah pelacur politik,” tandasnya.

Gatot menambahkan, pemimpin-pemimpin yang berkhianat itu akan rela mengorbankan nyawa anak buahnya untuk kepentingan pribadi.

“Itu akan menjual TNI untuk kepentingan pribadi, dan pemimpin-pemimpin yang seperti ini suatu saat akan rela mengorbankan nyawa anak buahnya untuk kepentingan pribadi,” terang Gatot.

Baca Juga: Menteri KKP Edhy Prabowo Ditangkap KPK Diduga Korupsi Penetapan Izin Ekspor Baby Lobster

Baca Juga: Diciduk KPK, Ini Sepak Terjang dan Kekayaan Edhy Prabowo

Gatot menegaskan, sumpah TNI yang pertama adalah setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila, dan menegaskan bahwa TNI adalah anak kandung rakyat yang harus netral.

“Saya ingatkan ini, sumpah TNI yang pertama adalah setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila. TNI adalah anak kandung rakyat, maka TNI harus netral. Pada saat rakyat berkelahi, karena TNI netral sehingga dipercaya sebagai penengah, nah itu TNI,” jelas Gatot.

Gatot juga mengingatkan bahwa TNI agar tidak mengikuti pemimpin yang menjual TNI hanya untuk kepentingan pribadi.

Baca Juga: Tunggu 1x24 Jam Lagi, Apakah KPK Akan Tetapkan Status Menteri KKP Sebagai Tersangka?

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x