Anies Baswedan: Mudah-mudahan Tak Terjadi Ledakan Kasus Covid-19 Usai Demo Omnibus Law

10 Oktober 2020, 18:49 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau perbaikan halte yang dirusak massa dalam demo Omnibus Law UU Cipta Kerja pada Kamis, 8 Oktober 2020. /Foto: Twitter @aniesbaswedan/

SEPUTARTANGSEL.COM – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mewaspadai potensi peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menyusul aksi demo Omnibus Law UU Cipta Kerja pada Kamis, 8 Oktober 2020 lalu.

Lonjakan kasus Covid-19 tersebut diprediksi akan muncul seminggu sampai 2 minggu ke depan.

“Fenomena unjuk rasa kemarin, dikhawatirkan berpotensi terjadi lonjakan kasus Covid-19 sekitar seminggu sampai dua minggu yang akan datang,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Halte Transjakarta Bundaran HI, Jakarta Pusat, Sabtu 10 Oktober 2020.

Baca Juga: Update Corona Indonesia 10 Oktober 2020: 328.952 Positif, 251.481 Sembuh, 11.765 Meninggal

"Karena wabah Covid-19 tidak langsung muncul, tetapi satu sampai dua pekan setelahnya. Mudah-mudahan tidak terjadi," tambah Anies.

Orang nomor satu di DKI Jakarta ini menjelaskan, potensi adanya lonjakan kasus Covid-19 akibat saat demo terjadi kerumunan.

Baca Juga: Fabio Quartararo Pebalap Tercepat Sesi Latihan Bebas III MotoGP Prancis 2020

Selain itu, kata dia, ada faktor lain yang menimbulkan terjadinya penularan virus Corona.

Anies juga menyebutkan perlunya mewaspadai kemungkinan timbulnya klaster keluarga, karena masyarakat memanfaatkan untuk liburan bersama keluarga pada libur panjang pada akhir bulan ini.

Baca Juga: KPU Kepri Tetapkan Penanganan Covid-19 Jadi Tema Wajib Debat Kandidat Pilkada 2020

Anies mengungkapkan, jika melihat dari lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di awal September 2020 lalu, salah satunya dari libur panjang di akhir Agustus.

“Saya himbau agar waktu libur panjang Maulid Nabi hari Kamis, cuti bersama Rabu dan Jumat untuk tidak berlibur atau berpergian, karena dapat menimbulkan klaster keluarga,” ucapnya. ***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler