Presiden Jokowi Minta Pengusutan Tragedi Kanjuruhan Tuntas dalam Sebulan, Bentuk Tim Pencari Fakta

4 Oktober 2022, 13:21 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD setelah menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan hari ini /Antara/Gilang Galiartha/

SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pengusutan tragedi Kanjuruhan dapat tuntas dalam sebulan.

Instruksi Jokowi tersebut ditujukan pada Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang bertugas menelusuri insiden mematikan setelah pertandingan antara Arema dengan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD akan bertindak sebagai ketua TGIPF Tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: Komisi X DPR RI Desak Penghentian Sementara Pertandingan Liga 1 hingga Liga 3 Menyusul Tragedi Kanjuruhan

Mahfud menyatakan bahwa instruksi presiden tersebut disampaikan langsung oleh presiden saat dirinya melapor ke Istana Kepresidenan.

“Tim pencari fakta diminta bekerja kalau bisa tidak sampai satu bulan sudah bisa menyimpulkan,” kata Mahfud MD kepada awak media, seperti dikutip SeputarTangsel.com dari Antara.

“Karena masalah besarnya sebenarnya sudah diketahui. Tinggal masalah-masalah detailnya yang itu bisa dikerjakan mungkin tidak sampai satu bulan,” lanjutnya.

Baca Juga: Selidiki Tragedi Kanjuruhan, Pemerintah Bentuk Tim Pencari Fakta

Mahfuf sendiri pada Senin, 3 Oktober 2022 telah mengumumkan terbentuknya TGIPF Tragedi Kanjuruhan dengan dirinya sebagai Ketua Tim dengan didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali selaku Wakil Ketua Tim.

Presiden Jokowi pun dikabarkan akan mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) sebagai payung hukum dan dasar tugas TGIPF Tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: Tembakan Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan Dianggap Tidak Terukur, Ini Penjelasan Phsycians for Human Right

“Karena di setiap institusi punya tim investigasi sendiri, sehingga yang terpadu ini bergabung dalam Keppres ini. Menpora punya tim, PSSI punya tim, Irwasum punya tim,” kata Mahfud.

“Itu bagus untuk menyelidiki agar terang, lalu nanti dikoordinasikan dengan kami di Kemenkopolhukam, di tim yang dibentuk oleh presiden,” lanjutnya.

Secara keseluruhan, TGIPF Tragedi Kanjuruhan berisikan 13 orang termasuk perwakilan kalangan akademisi, yaitu Rhenald Kasali dari Universitas Indonesia dan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Sumaryanto, serta Akmal Marhali selaku koordinator Save Our Soccer dan Anton Sanjoyo mewakili jurnalis olahraga.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler