Cerita Supporter Arema di Tragedi Stadion Kanjuruhan Bikin Pilu: Sangat Trauma

2 Oktober 2022, 22:10 WIB
Tragedi Kanjuruhan yang tewaskan ratusan orang, saat stadion penuh dengan gas air mata. /tangkapan layar Instagram @majeliskopi08/

 

SEPUTARTANGSEL.COM- Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang yang menyebabkan korban hingga 180 orang, dan korban meninggal mencapai 129, menimbulkan trauma. 

Salah seorang supporter Arema yang mengaku saat kejadian berada di lokasi menceritakan apa yang dialaminya dan membuatnya sangat trauma hingga kapok menyaksikan pertandingan sepak bola. 

Pemilik akun twitter @joshua nade mengaku dirinya sangat trauma dengan kajadian tragis di Stadion Kanjuruhan. 

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Komika Bintang Emon Lontarkan Sindiran: Jangan Nongol Pas Dapet Cuannya Doang

"Saya sangat trauma untuk membahas kejadian semalam, betapa biadapnya kejadian semalam," aku @joshuanade di akun twitternya pada Minggu, 2 Oktober 2022. 

Ia menceritakan kondisi saat berusaha keluar dari stadion Kanjuruhan.

Dikatakannya saat para penonton berebut keluar dari stadion, pintu keluar stadion masih tertutup.

karena di luar stadion masih terjadi kerusuhan dan di dalam stadion Polisi menembakkan gas air mata.

Dalam kondisi berebut keluar dan tembakan gas air mata, ia menyebut banyak suara anak kecil yang menangis. 

"Pintu stadion di tutup karena di luar masih ada bentrok, sedangkan di dalam tribun masih banyak anak kecil dan wanita kalian tembak dengan gas airmata. Ya Tuhan Yang Maha Esa beri kami kekuatan," ungkap @joshuanade. 

Baca Juga: Imbas Tragedi Stadion Kanjuruhan Telan Korban Tewas 180 orang, Liga 3 di Banten Digelar Tanpa Penonton

Bahkan traumanya yang mendalam membuat pemilik akun @joshuanade mengaku tak akan lagi menyaksikan pertandingan sepak bola.

"Sampai mati saya tidak akan nonton sepak bola lagi Sipporter2 lagi," katanya. 

Ia mengaku melihat pertandingan di Stadion bersama istrinya. 

Untuk kali pertama pula sang istri menyaksikan pertandingan sepak bola.

"Hancur hati saya melihat istri saya yang pertama kali melihat sepak bola harus berlari2 sambil menangis serta ketakutan dan sesak karena gas air mata," ceritanya.

"Melihat teriakan anak kecil, anak2 disabilitas yang terkena gas air mata. Melihat wanita pingsan. Melihat para korban meninggal di stadion seperti itu. Hancur hati saya," ujarnya.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Tewaskan Ratusan Aremania, Manchester United Ucapkan Belasungkawa

"Saya pribadi sangat trauma atas kejadian semalam. Sampai saat ini saya masih terdiam dan menangis mengingat semalam begitu menakutkan di Kanjuruhan," ungkapnya lagi. 

"Sampai kami yang berlindung tidak ada tempat yang cukup aman untuk keluar dari stadion.  Saya sangat merasa bersalah mengajak istri saya melihat sepak bola. Saya tidak kuat melihat berita yang ada," pungkasnya. *** 

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler