Irma Hutabarat Bongkar Isi Chat WhatsApp Brigadir J ke Putri Candrawathi Sebelum Dibunuh, Ternyata...

1 Oktober 2022, 19:27 WIB
Brigadir J sempat kirimkan chat WhatsApp ini ke Putri Candrawathi /Sumber: Istimewa/

SEPUTARTANGSEL.COM - Kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J masih terus bergulir.

Saat ini kelima tersangka telah resmi ditahan oleh kepolisian. Mereka adalah Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada E, Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf.

Meski demikian, kasus pembunuhan Brigadir J masih banyak meninggalkan teka-teki di masyarakat.

Baca Juga: Terkuak! Istri Ferdy Sambo Berbisik ke Kuat Ma'ruf, Putri Candrawathi Lakukan Ini dengan Brigadir J di Kamar

Salah satunya terkait motif Ferdy Sambo dalam membunuh Brigadir J di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.

Tak sedikit tokoh yang ikut buka suara terkait kasus ini. Salah satunya adalah Aktivis Irma Hutabarat.

Melalui dialog dengan Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Soleman B Ponto, Irma Hutabarat mengungkapkan isi chat Brigadir J kepada Putri Candrawathi.

Menurut Irma Hutabarat, senjata Brigadir J telah disita oleh Putri Candrawathi sejak di Magelang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Kuat Ma'ruf Akui Bopong Istri Ferdy Sambo dari Kamar Mandi, Putri Candrawathi Terdiam, Brigadir J Menangis

Senjata tersebut berupa satu laras panjang dan satu pistol.

"Pada waktu di Magelang, senjata Yosua, satu laras panjang, satu pistil diminta oleh PC, lalu diserahkan kepada RR (Bripka Ricky Rizal)," kata Irma Hutabarat.

Kemudian, ketika perjalanan di Jakarta, Irma Hutabarat membeberkan Brigadir J mengirimkan sebuah pesan WhatsApp kepada Putri Candrawathi.

Baca Juga: Ferdy Sambo Cs Segera Diadili, Ini Doa Menggetarkan Ibu Brigadir J

Dalam pesan tersebut, Brigadir J meminta agar senjatanya dikembalikan.

"Ibu, bolehkah dikembalikan senjata saya," ucapnya menirukan isi chat WhatsApp Brigadir J.

Irma menuturkan, ajudan Ferdy Sambo itu tidak tahu akan dibunuh.

Selain itu, kedua senjata tersebut tidak pernah kembali.

Baca Juga: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Sampaikan Permintaan Maaf Soal Skenario Kasus Pembunuhan Brigadir J

"Dia tidak tahu akan dibunuh atau dibantai, tetapi dua senjata, satu laras panjang dan satu pistol itu tidak pernah dikembalikan," ujarnya.

Dengan dilucutinya senjata Brigadir J sehari sebelum pembunuhan, Irma Hutabarat mengaku menduga peristiwa di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan memang sudah direncanakan.

Senada dengan Irma Hutabarat, Soleman B Ponto merasa janggal apabila senjata Brigadir J sampai disita.

Baca Juga: Keluarga Brigadir J Bantah Pernyataan Gilbert Lumoindong, Samuel Hutabarat: Fitnah Orang Sudah Meninggal

"Secara normatif dia sudah dikasih senjata, ya sudah. Itulah salah satu petunjuknya," ucap Soleman B Ponto.

Lebih lanjut, Irma Hutabarat kembali menyinggung isu pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi.

Menurutnya, orang yang sudah diperkosa tidak mungkin akan diberikan senjata secara baik-baik.

Bahkan, Brigadir J juga masih mengirimkan chat WhatsApp kepada Putri Candrawathi untuk mengembalikan senjatanya.

Baca Juga: Ferdy Sambo Dituduh Psikopat dan Bisa Bunuh Diri, Brigadir J Bakal Kena Apes? Begini Kata Ahli Psikologi

"Artinya dia tidak ada kesalahan sama sekali ketika masih minta senjatanya dikembalikan," tutur Irma Hutabarat.

"Tidak mungkin seorang pemerkosa masih berani bicara 'Ibu, tolong kembalikan senjata saya.'," tambahnya.

Terlebih, kata Irma Hutabarat, Brigadir J masih berada dalam rombongan yang sama dengan Putri Candrawathi ketika kembali dari Magelang ke rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling.***

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler