Kepercayaan Publik ke Polri Turun Usai Kasus Pembunuhan Brigadir J, Kapolri Dorong Polwan Raih Hal Ini

10 September 2022, 06:52 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berharap polwan jadi garda terdepan untuk terus meraih kembali kepercayaan publik /PMJ News/

SEPUTARTANGSEL.COM - Kepercayaan publik terhadap institusi Polri saat ini mengalami penurunan.

Tren penurunan kepercayaan publik terhadap Polri sendiri turun sejak mencuatnya kasus pembunuhan terhadap Brigadir J.

Hal ini membuat Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan jajarannya untuk meraih kembali kepercayaan publik.

Baca Juga: Hasil Uji Kebohongan Lie Detector Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Rahasia, Pengamat: Alat Bisa Error

Selain itu, Listyo Sigit Prabowo mengatakan polisi wanita atau polwan menjadi salah satu garda terdepan untuk terus meraih kembali kepercayaan publik.

Hal ini perlu dilakukan demi tegaknya marwah dari institusi Korps Bhayangkara tersebut.

"Saya harap rekan-rekan polwan betul-betul bisa tampil untuk menunjukkan dan mendorong kepercayaan masyarakat kepada Polri bisa kembali dan harapannya bisa lebih tinggi dibanding sebelumnya,” kata Listyo Sigit Prabowo dalam acara puncak dan syukuran HUT Ke-74 Polwan di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta Selatan yang dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara pada Sabtu, 10 September 2022.

Selain itu, Listyo Sigit Prabowo menginginkan seluruh jajaran polwan melakukan pendekatan secara humanis agar bisa meraih kembali kepercayaan publik.

Baca Juga: AKP Dyah Chandrawati, Perwira Polwan Jalani Sidang Etik Usai Bantu Ferdy Sambo, Ini Hasil Keputusannya?

"Saya titip ini semua kepada rekan-rekan polwan sebagai terkait dengan reformasi kultural yang ada di Polri," kata Sigit.

Berdasarkan hasil survei, tingkat kepercayaan publik kepada Polri berangsur pulih, namun belum setinggi angka sebelumnya 76 persen.

Hasil survei soal tingkat kepercayaan publik terhadap Polri yang terbaru saat ini sudah menyentuh angka 69,6 persen.

"Beberapa hari atau beberapa minggu terakhir kemarin ada survei terbaru, yaitu sudah 69,6 persen. Artinya angka ini adalah angka yang harus kami perjuangkan karena ini menyangkut marwah institusi, menyangkut kepercayaan publik kepada Polri," ujarnya.

Baca Juga: Publik Desak Polri Ungkap Hasil Uji Lie Detector Putri Candrawathi, Timsus: Tidak Paham Pasca Pelaksanaan

Mantan Kabareskrim Polri itu optimistis peran dan pendekatan polwan mampu menjadi salah satu kekuatan untuk meraih kembali tingkat kepercayaan publik.

Menurut Kapolri, polwan ibarat Srikandi di dalam dunia pewayangan yang merupakan sosok wanita yang memiliki kemampuan tidak kalah dengan seorang pria, tetapi tetap memiliki sisi lemah lembut dan penuh kasih sayang.

"Di satu sisi polwan mampu melakukan penegakan hukum yang tegas, namun humanis sesuai dengan ciri khas dan karakter dari polwan. Namun, pada saat melaksanakan tugas, rekan-rekan memiliki karakter khusus yang tentunya lebih menonjol dibandingkan dengan polki (polisi laki-laki) dan ini adalah kekuatan yang dimiliki oleh Polwan," tuturnya.

Jenderal bintang empat itu juga menyinggung soal reformasi kultural yang dilakukan Polri dengan dua metode, yakni rules based difinition dengan menyerap dan mendengar aspirasi masyarakat.

Kemudian valeu based definition dengan cara membutuhkan komitmen serta kerja keras bagi seluruh personel Polri untuk terus menanamkan nilai-nilai Tri Brata dan Catur Prasetya, saling mengingatkan satu lainnya untuk selalu berbuat kebaikan.

"Polri harus saling mengingatkan. Tidak bisa membiarkan teman kemudian berjalan tersesat dan tidak diingatkan. Anda berdosa kalau tidak mengingatkan teman-teman. Yang terlihat mulai perhatikan, tugas semua untuk saling mengingatkan dan ini untuk menjaga institusi Polri yang cintai," ucapnya.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler