SEPUTARTANGSEL.COM - Seorang santri bernama Albar Mahdi asal Sumatera Selatan diketahui tewas di Pondok Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur.
Kasus yang sudah terjadi sekitar 2 pekan ini mengemuka setelah ibunya yang bernama Soimah mengadu kepada pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Hotman membagikan video pengaduan ibu dari santri Gontor tersebut di media sosial pribadinya, hingga kasus menjadi viral.
Baca Juga: Santri di Tangerang Tewas Usai Berkelahi dengan Teman Sendiri, Dipicu Cekcok di Kamar Mandi
Setelah itu, Pondok Pesantren Darussalam Gontor pun mengeluarkan pernyataan resmi tentang tewasnya santri Albar Mahdi alias AM.
Ada tiga pernyataan atau sikap resmi Pondok Pesantren Darussalam Gontor yang disampaikan di akun Instagram @pondok.modern.gontor dan dibacakan oleh Juru Bicara, Noor Syahid, Senin 5 September 2022.
"Pertama, kami keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor dengan ini memohon maaf sekaligus belasungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya Almarhum Ananda AM, khususnya kepada orang tua dan keluarga almarhum di Sumatera Selatan," tutur Noor Syahid sebagaimana dilansir SeputarTangsel.Com pada Selasa, 6 September 2022.
Dalam pernyataannya, Noor Syahid menyampaikan permintaan maaf pula terkait dengan proses pengantaran jenazah yang dianggap tidak terbuka.
Dia mengakui, berdasarkan temuan penyelidikan pihak pesantren, ada dugaan Albar Mahdi tewas karena penganiayaan yang dilakukan beberapa santri.
"Kedua, berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, kami memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum wafat. Menyikai hal ini, kami bertindak cepat dengan menghukum mereka yang terlibat," lanjut Noor Syahid.
Menurutnya, pada hari yang sama dengan tewasnya AM, semua santri yang diduga terlibat penganiayaan terhadapnya sudah diberi sanksi.
Mereka dikeluarkan dari pondok pesantren secara permanen dan langsung diantarkan kepada orang tuanya.
"Pada hari yang sama ketika almarhum wafat, kami juga langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat, yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orang tua masing-masing," tandas Noor Syahid mewakili pengurus pesantren.
Secara tegas, Noor Syahid menjelaskan, pihak pondok pesantren tidak mentoleransi segala bentuk kekerasan di lingkungannya.
Terakhir, Pondok Modern Darussalam Gontor menyatakan, siap untuk mengikuti segala bentuk upaya penegakan hukum atas tewasnya santri AM.
Baca Juga: Apa Itu Metode STAR Saat Interview Kerja? Ini Penjelasan Kemnaker, Dijamin Lolos Wawancara
"Kami juga siap untuk mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakkan hukum terkait peristiwa wafatnya Ananda Almarhum AM," pungkas Noor Syahid. ***