Kapolda Metro Jaya Fadil Imran Diduga Terlibat Skenario Ferdy Sambo, Soleman B Ponto: Ini Ada Hubungan...

23 Agustus 2022, 09:40 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran diduga sudah tahu skenario Ferdy Sambo sejak awal /Instagram/@kapoldametrojaya/

SEPUTARTANGSEL.COM - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran ikut disoroti publik. Ia diduga ikut terlibat dalam skenario yang disusun oleh mantan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo terkait pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Sebagai sesama lulusan Akademi Kepolisian, Fadil Imran diketahui memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Ferdy Sambo.

Bahkan pasca Brigadir J tewas di rumah dinas Duren Tiga, beredar video Fadil Imran dan Ferdy Sambo saling berpelukan di Kantor Propam Polri.

Baca Juga: Novel Bamukmin 'Tampar' Ferdy Sambo: Terus Terang Saja Target Anda untuk Melenyapkan Habib Rizieq, Buka...

Menanggapi hal ini, mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Laksamana Muda (Purn) Soleman B Ponto Soleman B Ponto menduga sudah ada yang mengetahui skenario Ferdy Sambo sejak awal.

"Yang pertama ya yang datang ke situ kan dia sudah ketemu, sudah lihat semua itu. Terus yang paling kelihatan itu ya ketika pertemuan kedua orang sahabat (yang berpelukan)," kata Soleman B Ponto.

Hal ini, kata Soleman B Ponto terlihat dari gestur kedua orang tersebut, yakni Fadil Imran dan Ferdy Sambo.

"Kalau antara atasan dan bawahan, itu ya paling (hormat), tapi ini ketemu sudah sedih. Ada simpati, sedih, nah ini ada apa kok jadi sedih-sedih seperti itu," sambungnya.

Baca Juga: Hasil Autopsi Dubur Brigadir J Memperkuat Motif LGBT Ferdy Sambo, Refly Harun: Yosua Ini Normal, Kenapa Dia...

Sebagai mantan seorang intelijen, ia merasa gestur keduanya bisa dikaitkan dengan skenario pembunuhan Brigadir J.

Mantan Pamen Mabes TNI itu mengaku sejak awal sudah mengesampingkan dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan oleh istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi kepada Brigadir J. Menurutnya, hal itu hanya sekadar opini.

"Jadi saya tetap bertolak dari fakta bahwa ada yang mati. Dengan ada matinya ini, baru kita tarik kenapa kok sedih-sedihan. Berarti sedih-sedihan ini ada hubungan dengan yang mati, bukan dengan yang pelecehan. Karena ini fakta, jadi supaya tidak bergeser kemana-mana. Mulailah dari fakta," tegasnya.

Baca Juga: Ferdy Sambo Disebut Ingin Lenyapkan Habib Rizieq, Novel Bamukmin: Segera Sadar, Gara-gara Perbuatan Anda...

Soleman B Ponto merasa curiga bahwa Fadil Imran sudah mengetahui soal kematian Brigadir J sehingga ia ikut bersedih saat datang ke kantor Ferdy Sambo.

"Jadi sudah tahu ini, kematian ini mengapa jadi sedih. Karena kalau tidak tahu, kenapa sedih-sedihan," ucapnya.

"Konsekuensinya apa, sudah panjang. Dari gestur itu sangat terlihat bahwa itu (Fadil Imran) sudah tahu. Itu tidak akan terjadi kalau yang datang itu tidak tahu," ujar Soleman B Ponto menambahkan.

Kemudian, mantan Waaspam Kasal itu menyayangkan mengapa Kejaksaan RI masih belum dilibatkan dalam kasus Brigadir J.

Baca Juga: Mahfud MD 'Kode' Kapolda Metro Jaya Bakal Susul Ferdy Sambo, Eks Pengacara Habib Rizieq: Ada Kesengajaan

"Di dalam penyelidikan, Kejaksaan itu punya yang namanya JAM Intel. Jaksa Agung Muda bidang Intelijen. Kerjaannya itu kan menyelidiki," kata Soleman B Ponto, dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Refly Harun pada Selasa, 23 Agustus 2022.

"Nah menyelidiki itu kan bebas bebas saja, tidak perlu harus ditunjuk. Tapi dengan adanya ini, dia sudah bisa turun, ikut menyelidiki bersama. Kenapa, karena nanti hasil penyelidikan itu lah menjadi pembanding ketika ada hasil penyidikan polisi masuk ke sana," sambungnya.

Soleman B Ponto menegaskan, Jaksa Agung Muda bidang Intelejen memili hak untuk menyelidiki dengan atau tanpa persetujuan.

Menurutnya hal ini bisa dimanfaatkan untuk mengusut kasus Brigadir J secara tuntas.***

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler