Hasil Autopsi Dubur Brigadir J Memperkuat Motif LGBT Ferdy Sambo, Refly Harun: Bisa Saja Yosua Dipaksa

22 Agustus 2022, 16:53 WIB
Irjen Ferdy Sambo diduga seorang biseksual. /Foto: Instagram/@divpropampolri/

SEPUTARTANGSEL.COM - Eks Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo dikabarkan masuk ke dalam golongan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Munculnya kabar Ferdy Sambo sebagai biseksual membuat pihak keluarga Brigadir J meminta agar dubur dan kelamin Nofriansyah Yosua Hutabarat turut diautopsi.

Pasalnya, autopsi dubur dan kelamin Brigadir J tersebut untuk memperjelas kebenaran soal kabar Ferdy Sambo seorang biseksual.

Baca Juga: Novel Bamukmin 'Tampar' Ferdy Sambo: Terus Terang Saja Target Anda untuk Melenyapkan Habib Rizieq, Buka...

Baca Juga: Viral Kaisar Sambo dan Konsorsium 303, Mahfud MD Sebut Kelompoknya Seperti Kerajaan atau Sub Mabes

Tak sedikit yang mengaitkan pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD yang menyebut motif pembunuhan Brigadir J menjijikkan dan sensitif dengan kabar Ferdy Sambo seorang biseksual.

Beredarnya kabar autopsi dubur tersebut dinilai memperkuat motif Ferdy Sambo sebagai seorang biseksual.

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengungkapkan Brigadir J adalah seorang yang memiliki orientasi seksual yang normal.

Baca Juga: Potret Jadul Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Jadi Sorotan, Netizen: Duit Bisa Merubah Segalanya

Baca Juga: Harga BBM Harus Naik, Menkeu Sri Mulyani Ungkap Risikonya Jika Tidak Dinaikkan

Menurut Refly Harun, hal tersebut dibuktikan dengan kabar bahwa Brigadir J sangat mencitai kekasihnya, Vera Simanjuntak.

"Yosua ini adalah seorang yang normal, dia sangat mencintai pacarnya," kata Refly Harun.

Mantan Komisaris Utama PT Pelindo I itu mempertanyakan mengenai keterlibatan Brigadir J dengan Ferdy Sambo yang dituding biseksual.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Ojo Nangis' - Denny Caknan feat Ndarboy Genk, Sing Uwes Yo Uwes

Baca Juga: Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Tim Dokter Forensik Ungkap Soal Dugaan Kuku Yosua Dicabut

Menurut Refly, ada kemungkinan Brigadir J dipaksa. Hal ini dikarenakan Yosua merupakan bawahan dari Ferdy Sambo.

"Kemudian, kenapa dia terlibat misalnya dengan Ferdy Sambo? Kita tidak tahu ini isu yang berkembang. Ya, bisa saja sebagai bawahan dipaksa," ucapnya.

"Lalu, pertanyaannya adalah kenapa dia juga terlibat dengan PC? Seandainya itu benar juga. Mungkin sebagai bawahan dia juga dipaksa," sambungnya.

Baca Juga: Ruhut Sitompul Unggah Video Metallica Mainkan Lagu Indonesia Raya, Netizen Geram: Jangan Sebar Hoax Mulu

Baca Juga: Kak Seto Imbau Anak-anak Ferdy Sambo Stop Gunakan Media Sosial dan Jalani Pendidikan Informal

Lebih lanjut, Alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengatakan Brigadir J yang normal akhirnya membuatnya lebih memilih Putri Candrawathi dibandingkan dengan Ferdy Sambo.

Hal tersebut diduga menjadi pemicu marahnya Ferdy Sambo bila dikaitkan dengan isu LGBT.

"Dalam konteks ini, kenormalannya akhirnya membuat dia lebih memilih ke sana," ujarnya.

Baca Juga: Profil Lengkap Yakup Hasibuan, Pria yang Lamar Jessica Mila

Baca Juga: Jadwal BRI Liga 1 Pekan Keenam: Persib Bandung Jamu Bali United, Persija Tantang Persita

Sebelumnya, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menilai pernyataan Mahfud MD seakan membenarkan isu LGBT Ferdy Sambo.

Mahfud MD diketahui mengatakan bahwa motif pembunuhan Brigadir J menjijikan, sehingga hanya bisa dikonsumsi untuk orang dewasa.

Sugeng menilai kata menjijikan yang dimaksud Mahfud MD bukan berkaitan dengan isu perselingkuhan, melainkan adanya kemungkinan motif LGBT.

Simak kabar lengkap tentang pembunuhan Brigadir J di Topik Khusus berikut: KLIK DI SINI. ***

Editor: Asep Saripudin

Tags

Terkini

Terpopuler