Terungkap! Ferdy Sambo Kuasai 4 Rekening dan Barang-barang Brigadir J, Refly Harun: Ada Masalah Besar...

17 Agustus 2022, 07:38 WIB
Ferdy Sambo disebut kuasai rekening hingga barang-barang milik Brigadir J /Dok. Humas Polri/

SEPUTARTANGSEL.COM - Kasus pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat yang didalangi mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo terus mendapat perhatian dari masyarakat.

Meski Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Timsus Polri dan mengakui perbuatannya itu, tetapi publik masih dibuat bertanya-tanya mengenai motif di balik pembunuhan Brigadir J.

Baru-baru ini kuasa hukum keluarga Brigadir  J, Kamaruddin Simanjuntak kembali menngungkapkan fakta baru terkait pembunuhan kliennya itu.

Baca Juga: Cek Fakta: Jenderal Andika Perkasa Turun Gunung, Ratusan Ton Narkoba Milik Ferdy Sambo Berhasil Diamankan

Menurut Kamaruddin Simanjuntak, motif Ferdy Sambo di balik pembunuhan itu bukan soal pelecehan seksual, melainkan adanya aktivitas mafia yang diketahui Brigadir J.

Kamaruddin Simanjuntak juga mengungkapkan, empat rekening, laptop dan keempat handphone Brigadir J dikuasai oleh Ferdy Sambo. Ia menuturkan, hal ini dilakukan untuk memindahkan uang hasil aktivitas mafia itu.

Bahkan, kata Kamaruddin Simanjuntak, ada transaksi senilai Rp200 juta dari rekening tersebut ke rekening pelaku pasca Brigadir J telah dinyatakan tewas.

Karenanya, Kamaruddin Simanjuntak meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri rekening yang diduga menampung dana dari aktivitas ilegal.

Baca Juga: Benny Mamoto dan Choirul Anam Dituduh Terlibat Skenario Ferdy Sambo, Refly Harun: Kok Bisa Dia...

Menanggapi hal ini, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun ikut buka suara.

"Kalau dibilang dicuri, rasanya gak juga. Tapi yang jelas empat rekening ini dikuasai oleh Ferdy Sambo," kata Refly Harun.

"Tapi kalau misalnya kita lihat polanya bahwa ada transaksi besar, bisa jadi transaksi itu dilakukan via ajudannya. Tapi ATM dan bukunya dikuasai oleh Ferdy Sambo," sambungnya.

Baca Juga: Habib Rizieq 'Tampar' Ferdy Sambo soal KM 50 dan Brigadir J, Refly Harun: Jangan Pandang dari Sisi Agama...

Refly Harun menduga, rekening dan ATM tersebut sudah dikuasi Ferdy Sambo bahkan ketika Brigadir J masih hidup.

Menurut mantan Staf Ahli Mahkamah Konstitusi itu menuturkan, kemungkinan besar Ferdy Sambo menggunakan para ajudannya untuk membuat rekening-rekening yang diperuntukkan menampung dana hasil aktivitas ilegal.

"Karena itu, memang perlu PPATK melihat. Karena kalau misalnya rekening itu milik seorang Brigadir dengan adanya transaksi Rp200 juta misalnya dan itu dikirimkan ke pelaku, maka sesungguhnya berapa uang Brigadir Yosua," tuturnya.

"Artinya, kalau memang itu uang dia ya bisa dia tagih. Tapi kalau uang itu uang Ferdy Sambo sendiri dengan menggunakan nama-nama katakanlah ajudan, ini modus untuk menghindari pelancakan langsung ke rekening Ferdy Sambo," kata Refly Harun menambahkan.

Baca Juga: Ferdy Sambo Marah soal Perbuatan Brigadir J - Putri di Sofa dan Kamar, Refly Harun: Kalau Hubungan Intim Kan..

Ia pun tidak menampik kemungkinan adanya puluhan rekening yang dikuasai oleh mantan Ketua Satgasus Merah Putih itu.

"Yang seperti ini kan sudah jelas bahwa ini bukan uang-uang yang benar, makanya motif pembunuhan itu harus juga dikaitkan dengan kemungkinan Yosua mengetahui praktik-praktik ilegal tersebut sehingga dia mau bernyanyi, atau dia dicurigai mau bernyanyi. Itu yang kemudian membuat dia harus dihabisi," ucapnya.

Refly Harun menilai, ada tiga motif dominan di balik pembunuhan Brigadir J saat ini, yaitu pelecehan seksual, perselingkuhan, dan isu LGBT.

Baca Juga: Cek Fakta: Video Syur Ferdy Sambo dengan AKP Rita Yuliana Bocor, Santer Isu Perselingkuhan, Riil atau Hoaks?

"Tapi ada juga motif yang non domestik. Ini mungkin soal praktik-praktik ilegal itu," ujarnya, dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Refly Harun pada Rabu, 17 Agustus 2022.

Lebih lanjut, Refly Harun juga menyinggung penangkapan anggota polisi terkait narkoba di Karawang, Jawa Barat.

Ia menilai, hal ini menunjukkan ada masalah yang besar di institusi Polri.

"Ini kan makin menunjukkan ada masalah yang besar terhadap penegak hukum polisi juga. Jadi kita tidak boleh menutup mata seolah-olah polisi tak ada masalah," tegasnya.

Baca Juga: KPK Respon Laporan Dugaan Suap Ferdy Sambo, Berkaitan Permohonan Perlindungan Putri Candrawathi?

"Kalau misalnya dari satu kantor itu katakanlah isinya 20, yang punya masalah satu, tapi satu itu menguasai peredaran uang yang besar, kita harus mencurigai bahwa uang itu bisa mengalir kemana-mana," lanjutnya.

Refly Harun menegaskan, skandal Ferdy Sambo ini harus dijadikan sebagai pelajaran oleh Polri dan pihak terkait untuk melakukan perbaikan.***

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler