SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Harian Kompolnas, Irjen (Purn) Benny Mamoto menjadi perbincangan publik.
Pasalnya, Benny Mamoto pernah menyatakan kasus Brigadir J terjadi karena adanya tembak menembak antar sesama polisi di rumah dinas Kadiv Propam Polri.
Namun, pernyataan Benny Mamoto itu seketika runtuh usai Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menetapkan eks Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.
Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan tidak ada kasus tembak menembak sebagaimana yang dilaporkan dan kasus Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat adalah murni pembunuhan.
Akibat pernyatan yang diduga melindungi Ferdy Sambo, publik pun mendesak agar Benny Mamoto dipecat dari Kompolnas karena sudah memberikan keterangan yang dianggap palsu.
Salah satu yang mendesak pemecatan Benny Mamoto adalah Sekretaris Jenderal Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR), Yos Nggarang.
Yos Nggarang mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memecat Benny Mamoto, baik dari ketua harian maupun Komisioner Kompolnas.
Hal itu disampaikan Yos Nggarang melalui cuitan di akun Twitter @yosnggarang pada Selasa, 9 Agustus 2022.
"Pak Presiden @jokowi sebaiknya Benny Mamoto hrs dicopot dari Ketua harian dn dicopot juga dari Komisioner Kompolnas," kata Yos Nggarang.
Sekjen PKR itu menilai moral Kompolnas sudah runtuh gegara Benny Mamoto memberikan keterangan yang terkesan asal-asalan dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Menurutnya, bila Benny Mamoto tetap dipertahankan, maka akan berdampak pada publik yang tak lagi menganggap adanya Kompolnas.
"Moral Komisi ini sdh runtuh ketika Benny berbicara kasus Brigadir Yosua terkesan asal-asalan. Jika Benny dipertahankan,maka publik tdk lgi anggap lembaga Kompolnas," ujarnya.
Sebelumnya, Benny Mamoto diketahui menjelaskan kronologi tewasnya Brigadir J.
Hal itu disampaikan Benny Mamoto saat hadir sebagai narasumber di salah satu stasiun televisi yang ditayangkan pada 13 Juli 2022.
"Saya turun langsung, mendengar langsung, melihat langsung, bukti-bukti yang ada termasuk foto-fotonya. Jadi kasus ini berawal dari pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J," ucap Benny Mamoto.
Baca Juga: 10 Link Twibbon untuk Rayakan Hari Kucing Sedunia Hari Ini Beserta Cara Pasangnya
Saat ditanya mengenai ada atau tidaknya kejanggalan kasus Brigadir J, eks Direktur BNN itu mengatakan tidak ada.
"Tidak ada," tegasnya.
Namun, dalam konferensi pers pada Selasa, 9 Agustus 2022, Kapolri menegaskan tidak ada peristiwa tembak menembak antara Brigadir J dengan Bharada E.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap Rahasia Istighfar Usai Sholat yang Belum Banyak Orang Tahu
Kapolri mengatakan Brigadir J ditembak oleh Bharada E atas perintah langsung dari Ferdy Sambo.
"Ditemukan perkembangan baru, tidak ditemukan fakta peristiwa tembak menembak seperti yang dilaporkan," ungkap Listyo Sigit Prabowo.***