Rocky Gerung Respons Mendag Lutfi Tak Bisa Kontrol Harga Minyak Goreng, Para Menteri Jokowi Dinilai Serakah

18 Maret 2022, 09:32 WIB
Rocky Gerung tanggapi pernyataan Mendag Lutfi yang minta maaf karena tak bisa kontrol harga minyak goreng /Tangkap layar YouTube Rocky Gerung Official/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung merespons pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi yang meminta maaf karena tak bisa mengontrol harga minyak goreng.

Rocky Gerung mengatakan, sikap Mendag Lutfi diakibatkan adanya kartel di antara menteri-menteri Presiden Jokowi.

Meski Mendag Lutfi mengaku memiliki data mafia minyak goreng, Rocky Gerung menilai data tersebut merupakan hasil orderan oligarki.

Baca Juga: Hilmi Firdausi Sebut Pemerintah Punya Instrumen Berantas Mafia Minyak Goreng, Netizen: Jeruk Makan Jeruk

"Saya anggap bahwa dia memang nggak mampu karena wilayah itu wilayah yang terlalu peka dan kita tahu bahwa money politics sejak pemilu itu ada dalam industri ekstraktif, termasuk industri komoditi strategis," kata Rocky Gerung.

Mantan Dosen Filsafat Universitas Indonesia itu meminta Mendag Lutfi agar tak menyalahkan manusia lain akibat ketidakmampuannya dalam mengatur harga minyak goreng.

Menurut Rocky Gerung, mencari keuntungan bukan keserakahan.

Baca Juga: Mendag Lutfi Akui Tak Bisa Kontrol Mafia Minyak Goreng, Ini Respons Susi Pudjiastuti

"Itu emang begitu yang namanya homo economicus. Jadi keuntungan itu pasti dikejar oleh mafia, oligarki atau kartel ini," ujarnya, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Jumat, 18 Maret 2022.

Rocky Gerung menilai, yang jadi permasalahan dalam polemik minyak goreng adalah karena negara tidak mampu mendistribusikan hasil akumulasi yang berbasis pada kepentingan oligarki.

"Kan biasa saja, oligarki pasti cari untung. Yang jadi soal kenapa negara tidak bisa mengejar keuntungan itu dalam bentuk pajak untuk disubsidikan," ucap Rocky Gerung.

"Memang menteri-menteri wataknya sosial? Sama juga kan? Semua menteri memelihara oligarki, ada kartelnya. Kalian juga, kabinet ini kabinet yang serakah sebetulnya karena diorder oleh oligarki yang sama," tambah Rocky Gerung.

Baca Juga: Mendag Akui Ada Mafia Minyak Goreng, Nicho Silalahi: Esensi Pemerintah Atur Harga Bukan Diatur Pasar

Pendiri Setara Institute itu menuturkan, saat seperti ini merupakan kesempatan bagi Mendag Lutfi untuk memperoleh martabat moralnya kembali.

Karena itu, ia menyarankan agar Mendag Lutfi mundur dari jabatannya.

"Sebaiknya dengan cara yang bijak, mundur saja sehingga orang kasih poin pada Pak Menteri bahwa dia memang tahu ada kartel, ada permainan harga, ada timbun-menimbun, ada mafia, tetapi terlalu besar untuk digoyang oleh seorang menteri," kata Rocky Gerung.

"Kalau kita mau menteri bersih dari tipu-menipu, sebaiknya ini momentum yang bagus pak Menteri Perdagangan kasih pidato singkat di DPR bahwa saya mundur, lalu serahkan kembali mandatnya atau SKnya kepada Presiden, lalu pers akan kutip itu sehingga menteri-menteri bisa ikut cara Pak Lutfi, kalau nggak mampu ya mundur," sambung Rocky Gerung.

Baca Juga: Update Harga Minyak Goreng Hari Ini: Dilepas ke Mekanisme Pasar, Harga Melambung

Rocky Gerung menegaskan, menyerah bukan kalah, tetapi paham karena tak mampu.

Rocky Gerung melihat, hal ini bisa dijadikan sebagai pelajaran moral yang kuat.***

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler