SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai pelaksanaan MotoGP berdampak positif bagi country branding.
MotoGP memanfaatkan 9.454 perwakilan media internasional dan sekitar 3.000 media cetak dari berbagai negara pecinta MotoGP.
Juga melalui TV eksposure di 207 negara dengan 31.525 jam siaran, yang disaksikan hampir dua miliar penonton dunia.
Hal itu tentu menjadikan Indonesia semakin dikenal oleh penduduk dunia.
Baca Juga: Buya Syafii Maarif Sakit, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria: Doa Buat Guru Bangsa
"Energy to Speed Up Parade menjadi sejarah karena selama penyelenggaraan MotoGP, baru kali ini para pembalap MotoGP mengikuti parade terbesar yang diselenggarakan oleh tuan rumah, dengan turut mengikutsertakan komunitas motor," ujarnya, yang dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara pada 16 Maret 2022.
Setelah Indonesia terakhir kali menjadi tuan rumah MotoGP pada tahun 1996 dan 1997 di Sirkuit Internasional Sentul, akhirnya setelah penantian panjang selama 25 tahun, Indonesia bisa kembali menjadi tuan rumah MotoGP.
Menurutnya, kehadiran para pembalap MotoGP dan Dorna Sports di Istana Merdeka sekaligus juga untuk semakin menguatkan ikatan kerja sama karena 2022 adalah tahun pertama dari 10 tahun kerja sama menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah MotoGP.
Baca Juga: Sandiaga Uno Pilih Teknologi untuk Atasi Hujan di MotoGP Mandalika, Roy Suryo: Nah, Ini Baru Cerdas
"Antusiasme masyarakat menyaksikan Energy to Speed Up Parade sekaligus telah terjual habisnya 60.000 tiket nonton MotoGP menjadi penanda betapa masyarakat Indonesia sudah sangat merindukan hadir kembalinya MotoGP setelah absen selama lebih kurang 25 tahun dari Indonesia," katanya.
Bamsoet menegaskan bahwa penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika juga menjadi penanda bahwa Indonesia tidak kalah hebat dari berbagai negara dunia lainnya.***