Robot Trading Fahrenheit Lebih Gila dari Binary Option, Warga Bantul Rugi Rp825 Juta dalam 2 Jam

13 Maret 2022, 23:20 WIB
Hestu Prahendra Setya Putra (42) warga Pajangan Bantul melaporkan bos robot trading Fahrenheit ke Polda DIY. /Foto: Harian Merapi/HO-Jiwa Nugraha/

SEPUTARTANGSEL.COM - Heboh terbongkarnya bisnis tipu-tipu dengan modus trading binary option belum berakhir.

Polisi telah menetapkan 2 afiliator trading binary option sebagai tersangka.

Pertama adalah Indra Kenz, afiliator binary option Binomo. Menyusul kemudian, Doni Salmanan yang menjadi afiliator binary option melalui aplikasi Quotex.

Baca Juga: Luna Maya dan Bobon Santoso Singgung Afiliator Binary Option: Dalam 2 Tahun Tidak Mungkin Dapat Rp100 Miliar

Perhatian publik kini juga teralih ke robot trading Fahrenheit yang juga memakan banyak korban.

Di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, seorang korban investasi bodong dengan robot trading Fahrenheit mengaku menderita kerugian hingga Rp825 juta hanya dalam 2 jam.

Korban tersebut, Hestu Prahendra Setya Putra (42) warga Pajangan Bantul telah melapor ke Polda DIY.

Baca Juga: Anggota DPR RI Komisi III, Ahmad Sahroni Bongkar Rekening Salah Satu Affiliator Binary Option

Polda DIY diketahui sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus investasi bodong robot trading Fahrenheit.

Diduga kuat ada ribuan member dari robot trading itu dengan kerugian hingga Rp5 triliun.

Kepada wartawan, Minggu 13 Maret 2022, Hestu berharap kasusnya bisa diungkap oleh Polda DIY.

"Kami minta owner investasi bodong itu segera ditangkap," ujar Hestu didampingi penasihat hukumnya, Jiwa Nugroho SH, dikutip SeputarTangsel.Com dari Harian Merapi, Minggu 13 Maret 2022.

Baca Juga: Doni Salmanan Resmi Ditahan Terkait Kasus Dugaan Penipuan Binary Option Quotex, Sang Istri Beri Semangat

Menurut Hestu, awalnya ia tertarik untuk berinvestasi setelah diajak oleh seorang temannya. Temannya itu terus membujuk agar ikut investasi trading di Fahrenheit.

Dijelaskan Hestu, dia yakin investasi itu tak bodong karena punya legalitas berupa PT. Yakni , PT FSP yang beralamat di Jakarta.

"Yang membuat saya yakin karena semua perizinan lengkap. Legalitas keluar Desember. Namun setelah uang disetor, ternyata dicap ilegal oleh Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi)," tambahnya.

Setelah itu, Hestu tak bisa menarik uang yang sudah disetor. Dia pun mengaku sempat memperoleh keuntungan dari investasi itu, tapi tak bisa ditarik dananya.

Baca Juga: Doni Salmanan Akan Jalani Pemeriksaan Hari Ini Terkait Kasus Dugaan Penipuan Investasi Binary Option Quotex

"Saya sempat untung Rp 10 juta, namun tak bisa ditarik. Sampai sekarang semua dana tak bisa ditarik," tambahnya.

Sebelumnya, korban melaporkan HS sebagai Direktur sebuah perusahaan robot trading yang berkedudukan di Jakarta Barat ke Polda DIY pada 25 Februari 2022 dengan laporan dugaan tindak pidana penipuan dan penggelapan sebagaimana pasal 372 KUHP dan 378 KUHP jo pasal 105 UU No 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.

Dia menderita kerugian Rp 825 juta usai berinvestasi di robot trading tersebut.

Jiwa Nugroho SH menambahkan, saat ini sejumlah saksi sudah diperiksa oleh Polda DIY. Termasuk teman korban yang mengajak untuk berinvestasi.

Baca Juga: Rugikan Hingga Rp5 Triliun Lebih, Ahmad Sahroni Tuntut Polisi Usut Robot Trading Fahrenheit

"Kantor perusahan Fahrenheit sudah disegel dan tak ada aktivitasnya. Direkturnya juga menghilang," ujar Jiwa.

Dia menjelaskan, korban kehilangan uang yang diinvestasikan dalam waktu sangat singkat. Diceritakan Jiwa, korban bisa mengakses pergerakan investasi melalui aplikasi Fahrenheit dan memiliki akun.

Namun setelah main dan berinvestasi, dibikin lost atau kalah.

"Jadi investasi itu hanya kedok untuk penipuan," jelasnya.

Dia mencontohkan, pada 7 Maret 2022 lalu, korban mulai kehilangan uang yang diiventasikan. Bahkan waktunya sangat singkat.

"Dalam transaksi itu terlihat jika uang korban hilang dalam 2 jam. Bahkan tak sampai 2 jam. Terus turun secara drastis," jelasnya.

Baca Juga: Polisi Kejar Pengurus hingga Pemilik Binomo, Aplikasi Berbasis Binary Option Lainnya Ikut Diincar!

Artikel ini telah tayang di Harian Merapi dengan judul: "Ganasnya Investasi Bodong Robot Trading Fahrenheit: Dana Rp 825 Juta Raib dalam 2 Jam"

Saat itulah pihaknya makin yakin jika investasi ini adalah penipuan. Apalagi korban tak bisa mengakses aplikasi itu untuk menarik uang.

"Uang korban dihilangan tanpa bisa ditarik. Istilahnya dibunuh pelan-pelan tanpa bisa melawan," jelasnya.

Dia menduga korban atau member robot trading ini ribuan orang di seluruh Indonesia. Nilai kerugiannya pun menyentuh Rp 5 triliun.*** (Herbangun Pangarso Aji/Harian Merapi)

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler