SEPUTARTANGSEL.COM - Polemik perpanjangan masa jabatan Presiden melalui pengunduran Pemilu 2024 masih terus bergulir.
Selain Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah dengan tegas menolak perpanjangan masa jabatan Presiden dan Pemilu 2024 diundur, kini Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga sama.
Penolakan PDIP atas wacana Pemilu 2024 diundur dijelaskan oleh Ketua Umum (Ketum), Megawati Soekarnoputri.
Bahkan, Megawati marah besar adanya wacana perpanjangan masa jabatan Presiden. Menurutnya, hal tersebut inkonstitusional.
Penolakan Megawati sebagai Ketum PDIP dikomentari oleh tokoh agama, Ustadz Hilmi Firdausi. Ustadz yang biasa dipanggil Oppa ini menyebut, akhirnya PDIP dan PKS bersatu juga.
"Akhirnya PDIP dan PKS bersatu juga .. Sama-sama menolak Pemilu diundur," kata Ustadz Hilmi Firdausi sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @Hilmi28, Senin 28 Februari 2022.
"Kita sebagai rakyat melihat saja apa yang akan terjadi selanjutnya," sambung Ustadz Hilmi Firdausi.
Pada akhir cuitannya, Hilmi mengajak netizen ikut memberi komentar apakah setuju dengan Pemilu 2024 diundur, lengkap dengan alasannya.
Baca Juga: Rizal Ramli Puji Megawati Soal Penundaan Jadwal Pemilu 2024: Partai-partai Lain, Kecuali PKS, Payah
Namun, dapat dikatakan hampir tidak ada netizen yang menyebut setuju pemilu diundur. Mereka justru setuju jika dipercepat.
"Jika ada orang-orang yang ingin pemilu diundur dan dianggap sah oleh secuil orang, maka saya adalah orang yang ingin pemilu dipercepat," ujar @maunggerung.
"Kalau PEMILU dipercepat saya setuju," pungkas @Dikadja1.
Salah satu netizen, bahkan tidak mempercayai PDIP satu suara dengan PKS, tidak setuju pemilu diundur. Dia bertanya tentang skenario.
"Ustadz, kira-kira apa ini bukan skenario? Ada yang melempar 3 periode lalu ada yang menolak, biar terkesan 'pro rakyat'. Isinya apa, toppingnya apa? Bukan suudzon, sih," ucap @arifkasiman.
Sampai saat ini, paling tidak ada Ketum partai yang mengusulkan Pemilu diundur hingga masa perpanjangan masa jabatan Presiden. Mereka adalah Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. ***