Rizal Ramli Kritik Cara Jokowi Pilih Menteri, Bandingkan dengan Soeharto dan Gus Dur: Berdasarkan Utang Budi

23 Februari 2022, 12:05 WIB
Rizal Ramli kritik cara Presiden Jokowi memilih menteri /Foto: Twitter/RamliRizal/

SEPUTARTANGSEL.COM - Ekonom senior, Rizal Ramli baru-baru ini mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait pemilihan menteri.

Kritik yang dilontarkan Rizal Ramli itu diduga berdasarkan kinerja beberapa menteri yang dinilai dirinya tidak memuaskan.

Hal itu disampaikan Rizal Ramli melalui cuitan akun Twitter miliknya pada Rabu, 23 Februari 2022.

Baca Juga: Nilai Rupiah Menguat di Tengah Gejolak politik di Eropa Timur

Rizal Ramli lantas membandingkan cara Presiden Jokowi dalam memilih para menteri dengan yang dilakukan oleh oleh Presiden Soeharto dan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Rizal Ramli menyebut bahwa Presiden Soeharto dalam memilih menteri dilakukan secara profesional.

Sedangkan Gus Dur dinilai oleh Rizal Ramli tidak ragu dalam mengganti menteri yang tidak memiliki prestasi.

Baca Juga: Anies Baswedan: Perlu Infrastruktur Transportasi Tambahan Untuk Pantai Maju dan Pantai Kita

"Soeharto pilih mentri2 profesional. Gus Dur pilih menteri, klo tidak berprestasi, tidak ragu2 ganti," cuit Rizal Ramli yang dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @RizalRamli pada Rabu, 23 Februari 2022.

Mantan Menteri Keuangan era pemerintahan Gus Dur ini menilai Presiden Jokowi memilih menteri di kabinetnya tidak berdasarkan profesionalitas dan integritas.

Namun, menurut Rizal Ramli, Presiden Jokowi memilih menteri di dalam kabinetnya berdasarkan hutang budi politik.

Baca Juga: Pelaku Bom Sarinah Bersaksi Munarman Bukan ISIS, Rizal Afif: Saya Nggak Ketemu

"Jokowi pilih berdasarkan utang budi politik, bukan basis profesional & integritas," ungkap Rizal Ramli.

Bahkan Rizal Ramli juga mengkritik Presiden Jokowi tidak punya keberanian mengganti menteri di kabinetnya yang terlibat Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dan tidak memiliki prestasi.

"Mau ganti ndak punya nyali walau KKN & tidak ada prestasi," tandasnya.***

Editor: Taufik Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler