Novel Baswedan Sebut Anggota Polri Terlibat dalam Penyerangan Air Keras: Bukan Satu Orang Tapi Gerombolan

18 Februari 2022, 11:17 WIB
Mantan penyidik KPK Novel Baswedan buka suara terkait kasus penyiraman air keras, sebut ada oknum anggota Polri yang terlibat /Tangkap layar YouTube Akbar Faizal Uncensored/

SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan semakin blak-blakan soal kasus penyerangan air keras yang dialaminya.

Peristiwa penyiraman yang terjadi pada April 2017 lalu itu, bahkan membuat mata sebelah kiri Novel Baswedan cacat dan tidak dapat berfungsi normal.

Melalui tayangan YouTube Akbar Faizal Uncensored, Novel Baswedan meyakini bahwa pelaku penyiraman air keras kepadanya berasal dari institusi yang menaunginya saat ini.

Baca Juga: Resmi Jadi ASN Polri, Fahri Hamzah Beri Pesan ke Novel Baswedan dan Mantan Pegawai KPK Lainnya

"Yang jelas saya meyakini itu oknum anggota Polri, tapi bukan yang disidangkan itu," ungkap Novel dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Akbar Faizal pada Kamis, 17 Februari 2022.

Pria yang kini menjadi ASN Polri setelah diberhentikan sebagai penyidik KPK itu bahkan menyebut, orang yang terlibat dalam kasus penyiraman air keras kepadanya meliputi sekelompok orang.

"Ini dilakukan bukan oleh satu, dua orang. Tapi sindikasi oleh suatu gerombolan, saya katakan gerombolan karena berbuatnya jahat," tutur Novel.

Baca Juga: Novel Baswedan Resmi Terima Tawaran Jadi ASN Polri, Refly Harun: Tidak Ada Makan Siang yang Gratis

Dirinya bahkan menilai penyidikan terhadap kasusnya telah dimanipulasi, terlebih banyak fakta yang dianggap tidak sesuai.

"Yang kedua, saya meyakini bahwa proses penyidikan yang dilakukan itu manipulatif karena banyak fakta-fakta yang diuji enggak nyambung," terang Novel.

"Sekarang saya mendengar ada beberapa dari YLBHI dan kawan-kawan akademisi, mereka melakukan eksaminasi (pemeriksaan,red) terbuka dan kita bisa lihat dari situ," sambungnya.

Namun, Novel Baswedan enggan menyebutkan secara spesifik identitas oknum yang dirinya curigai dengan alasan berpotensi menguntungkan salah satu pihak.

Baca Juga: Stepanus Robin Sebut Lili Pintauli Ikut Bermain Pengaturan Kasus Korupsi, Novel Baswedan: Pejabat KPK Merusak

"Ketika saya menuduh salah satu, yang pertama saya punya beban pembuktian. Yang kedua, ketika saya menyebut salah satu, ketika ternyata mereka kolaborasi, berarti kan saya menyenangkan pihak lain, dan ini enggak baik," jelas Novel.

Hal lain yang ia yakini adalah, pelaku penyiraman air keras tersebut memiliki keterkaitan dengan kasus korupsi yang ditanganinya saat masih menjadi penyidik KPK.

Terlebih lagi di masa itu Novel mengaku tengah menangani sejumlah kasus besar.

"Tapi yang pasti itu berhubungan dengan penanganan perkara yang saya tangani, dan itu ada beberapa perkara besar yang saya tangani secara paralel," ungkap Novel.

Sementara itu, alasan Novel Baswedan berani bersuara terkait kasus yang merugikan dirinya itu karena tak ingin kasusnya berakhir buntu.

Apalagi dapat membuat peristiwa serupa akan terulang dan menimbulkan korban lainnya di kemudian hari, jika tak diusut secara tuntas.

"Bagi saya hal begini tidak boleh dibawa ke ruang gelap karena perbuatan jahat seperti itu kalau kemudian berhasil lolos atau tidak diungkap, tidak ditempatkan pada pertanggungjawaban yang sebenarnya, maka kita sebenarnya sedang mendukung perbuatan itu dilakukan di kemudian hari," kata Novel.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler