KPK Anggarkan Hampir 1 Miliar untuk SMS Blast, Roy Suryo: Luar Biasa di Era Teknologi Sudah 5G

14 Februari 2022, 22:05 WIB
Roy Suryo tanggapi KPK yang anggarkan 1 miliar untuk SMS masking. /Ilustrasi SMS: Pixabay/ mohamed_hassan///

SEPUTARTANGSEL.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menganggarkan dana hampir satu miliar rupiah untuk SMS masking alias blast yang berkaitan dengan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). 

SMS blast yang dianggarkan KPK tersebut akan muncul sebagai layanan broadcast dengan memunculkan id si pengirim pesan. Lembaga ini sedang membuka tender untuk pengadaannya.

Pakar telematika Roy Suryo yang juga pernah menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut menanggapi anggaran KPK yang hampir 1 miliar untuk SMS blast. 

Baca Juga: SMS Peringatan Dini BMKG Soal Tsunami 8.5 pada 4 Juni 2021 Bikin Panik, Heboh, Begini Keterangannya

Menurut Roy Suryo, dana 1 miliar tersebut luar biasa di era teknologi 5G, di mana platform pengirim pesan lain berbiaya jauh lebih murah.

"Luar biasa. Di era teknologi sudah 5G dan masyarakat lebih mengggunakan moda komunikasi ekonomis WhatsApp, Signal, Telegram, dan sebagainya, dibandingkan SMS mahal," ujar Roy Suryo sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @KRMTRoySuryo2, Senin 14 Februari 2022.

" ... SMS mahal (yang bahkan dianggap SMS ini 'mengganggu', karena terlalu banyak spam/junk-nya). KPK masih menganggarkan hingga hampir 1 miliar? Ambyar," tanya Roy Suryo.

Netizen turut mengakui bahwa mereka saat ini sudah jarang sekali membuka SMS. Bahkan, ada yang menganggap, SMS kini lebih banyak digunakan untuk penipuan.

Baca Juga: Setelah Terima SMS Blast, Begini Alur Penerima Vaksinasi Covid-19

"SMS ini banyak dipakai sebagai wadah para penipu dan bandar togel beraksi dan itu dibiarkan rezim terus, sehingga hp kita penuh sms tersebut," kata @hasrat_magabe.

"SMS masuk nggak pernah saya buka. Udah malas buka SMS," ucap @Komodo_jogging.

Selanjutnya, berdasarkan keyakinan SMS sudah tidak banyak lagi digunakan, netizen ikut mempertanyakan anggaran 1 miliar rupiah KPK.

"Saya sendiri lupa, kapan terakhir SMS yah, eeh ... KPK masih ingat cara pakai SMS. Anggaran SMS 1 miliar, anggaran biaya rapat ke daerah berapa?" tanya @BOntoSasmito.

"Open rate SMS itu sekarang kurang dari dua persen, Open rate WA lebih dari 70 persen. Tapi mau gimana, yha... Namanya juga proyek," tandas @jopielivia.

Baca Juga: Siap-siap, Penerima Vaksin Covid-19 Akan Terima SMS dari Kementerian Kesehatan Mulai 31 Desember

Meski demikian, @WAHYU_UNIFORM melihatnya dari sisi lain. Dia bertanya kepada Roy Suryo, adakah perbedaan SMS dengan platform digital seperti WA adalah kemudahannya dalam pelacakan. 

Menurut akun di atas, jika kedua sama-sama mudah dilacak, tentu saja 'super aneh' menganggarkan dana sampai 1 miliar untuk SMS masking.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler