Ribuan Polisi Kepung Desa Wadas Purworejo dan Tangkap Puluhan Warga Hingga Suasana Mencekam

8 Februari 2022, 20:18 WIB
Ribuan polisi mengepung desa di Purworejo hingga tagar Wadas Melawan trending di Twitter /Twitter/@Greenpeace.Id/

SEPUTARTANGSEL.COM - Suasana mencekam terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo hari ini, Selasa 8 Februari 2022.

Suasana di desa tersebut dipicu oleh kedatangan ribuan polisi yang mengepung dan melakukan sweeping. 

Polisi yang kepung Desa Wadas disebut bersenjata lengkap. Bahkan, mereka juga dikabarkan menangkap beberapa warga.

Baca Juga: Bentrok Warga Desa Wadas, Bener, Purworejo dengan Polisi, Walhi Ikut Protes, Pejuang Lingkungan Bukan Kriminal

Beberapa akun terus mengabarkan berita terkini di Desa Wadas. Salah satunya adalah Greenpeace Indonesia @GreenpeaceID.

"Sejak kemarin siang, ratusan personel Brimob berkumpul di Polres Purworejo dan mendirikan beberapa tenda di dekat pintu masuk Desa Wadas. Anehnya, di malam hari listrik di Desa Wadas mati. Sedangkan desa lain di sekitar Wadas tetap menyala," tulis Greenpeace Indonesia, sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com, Selasa 8 Februari 2022.

"Pagi ini, Uut, seorang warga Desa Wadas, ditangkap paksa oleh aparat bersenjata untuk dibawa ke Polsek Bener. Kondisi sinyal dan internet terganggu membuat warga Wadas kesulitan untuk berkomunikasi," sambung Greenpeace Indonesia.

Baca Juga: Jalan Wilayah Tangsel Ditutup Mulai Pukul 00.00-04.00 WIB, Polisi Akan Razia Setiap Hari Di Beberapa Tempat

Dalam salah satu cuitannya, Greenpeace Indonnesia juga mengajak netizen untuk menaikkan tagar #WadasMelawan #WadasMemanggil #StopPengukurandiWadas, dan #StopAparatMasukWadas.

"Terjadi penjarahan Desa Wadas oleh negara. Ribuan, sekali lagi ribuan, polisi masuk ke Desa Wadas dengan berjalan kaki, mengendarai motor, dan mobil. Pemuda setempat dikejar-kejar polisi berpakaian begundal, berpakaian maling! #WadasMelawan," kata @JDAgraria.

Perselisihan antara warga Wadas dengan pemerintah sudah terjadi beberapa tahun yang lalu. Bahkan, pada 2021 mereka beberapa kali bentrok dengan polisi.

Pemerintah berencana akan membangun bendungan di daerah Bener. Desa Wadas yang memiliki tambang andesit, tanahnya akan dibeli untuk pembangunan. 

Warga tidak setuju pindah dan menjual tanah serta tanah yang dimilikinya. Penolakan sudah dilakukan sejak 2016.

Baca Juga: Kasus Pernyataan Arteria Dahlan Tidak Bisa Dipidanakan, Polisi Sarankan Masyarakat Langsung Lapor ke DPR

Sejak kemarin, Senin 7 Februari 2022, polisi berdatangan untuk mengukur tanah.

Dikabarkan, seorang warga yang sedang duduk di warung kopi ditangkap, meski sampai saat ini belum ada konfirmasi dari kepolisian.

Warga yang menolak rencana pengerukan tambang andesit, akhirnya berkumpul di satu titik dan melakukan istigosah pada Selasa siang. Namun, istigosah kemudian berakhir ricuh.

Polisi menangkap dan mengejar beberapa orang yang dinilai membawa senjata tajam, hingga ke rumah-rumah penduduk.

Polda Jawa Tengah mengakui penangkapan warga Wadas selepas acara istigosah.

Menurut Wakapolda, Brigjen Abiyoso Seno Aji, mereka ditahan, karena membawa senjata tajam saat konflik antara warga yang pro dan kontra.

Baca Juga: Edy Mulyadi Duga Akan Langsung Ditahan Polisi Terkait Ujaran Kebencian, Refly Harun: Kita Sama Tahu, tapi...

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membenarkan kedatangan polisi ke Desa Wadas. Menurutnya, mereka hanya menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat. 

Ganjar meminta, warga tidak menyikapi secara berlebihan kedatangan polisi ke desanya. Dia menyebut, semua kegiatan di sana berjalan aman dan kondusif.***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler