Susi Pudjiastuti Tanggapi Kelangkaan Minyak Goreng: Dikuasai oleh Produsen, Netizen: Banyak yang Nimbun

8 Februari 2022, 09:25 WIB
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menanggapi kelangkaan minyak goreng. /Instagram/@susipudjiastuti115/

SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menanggapi masalah kelangkaan minyak goreng di beberapa daerah.

Kelangkaan minyak goreng tersebut terjadi setelah beberapa bulan terakhir harganya melonjak tinggi.

Padahal bahan pokok ini sangat diperlukan masyarakat. Minyak goreng menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Satgas Pangan Polri Sebut Penyebab Minyak Goreng Langka karena Keterlambatan Pengiriman

Menurut Susi Pudjiastuti, kelangkaan minyak goreng terkait dengan komoditi subsidi. Kemungkinan besar, bahan dikuasai oleh produsen dan lantai logistiknya.

"Hampir semua jenis komoditi yang disubsidi biasanya sulit diakses masyarakat," ujar Susi Pudjiastuti sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @susipudjiastuti, Selasa 8 Februari 2022.

"Kecendrungan pasti akan diambil/ dikuasai oleh produsen, pedagang, dan rantai logistiknya," sambung Susi Pudjiastuti.

Netizen yang membaca cuitan Susi Pudjiastuti maklum. Di Indonesia sering terjadi penimbunan saat barang disubsidi. Bahan akan dikeluarkan lagi saat harga meningkat.

Baca Juga: Minyak Goreng Murah Hari Ini, Warga Serbu Area Pasar Kramat Jati Jakarta Timur

"Biasalah, Bu.. Banyak yang nimbun dan akan dikeluarkan ketika harga dah naik. Biasanya perusahaan bermain di sini, dengan mengurangi produksi atau menahan dulu produknya," ungkap @Wengker6.

"Selidiki, mungkin ada sindikat pemain lama beraksi lagi. Yang disubsidi biasanya dipermainkan oleh pemain lama. Terjadi kelangkaan, harga dipermainkann. Macam sindikat minyak BBM dulu yang disubsidi. Sekarang dah dibubarkan sindikatnya dan bermain lagi di minyak goreng," kata @SubchanBecam.

Sebagaimana diketahui, harga minyak melonjak sejak bulan Oktober 2021. Untuk mengatasinya, pada bulan Januari 2022, pemerintah memberlakukan program satu harga dengan subsidi.

Jadi, di mini market dan pasar tradisional, minyak dijual dengan harga Rp14.000,00 per liter. Ini menyebabkan, minyak diserbu pembeli.

Baca Juga: Eksportir Minyak Goreng Keluhkan Kebijakan DMO dan DPO, Mendag: Pembentukan Harga Mengikuti Lelang

Hal tersebut tidak berlangsung lama. Setelah dua minggu menggunakan sistem 'satu harga'. kelangkaan minyak goreng terjadi. Kalau pun ada yang menjualnya, harga yang ditawarkan tidak lagi Rp14.000,00, tetapi di kisaran Rp20.000,00.

Kelangkaan minyak goreng dikabarkan terjadi di hampir seluruh daerah Indonesia. ***

Editor: Taufik Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler