SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkap kriteria yang diinginkannya untuk menjadi Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) baru, adalah sosok berpengalaman dan berlatar belakang arsitek.
Kriteria itu lantas mengerucut kepada salah satu sosok kepala daerah, yaitu Ridwan Kamil.
Mengetahui hal tersebut, pada Kamis kemarin Ridwan Kamil pun akhirnya memberi tanggapan meski tak mau banyak berkomentar tentang kriteria yang disebut-sebut sesuai dengan latar belakangnya itu.
Baca Juga: Jokowi Ungkap Pemindahan Kantor dan Kementerian ke Ibu Kota Negara Baru: Istana Negara Pindah 2024
"Kalau saya tidak mau berandai-andai ya. Belum pasti saya juga," kata Ridwan dikutip SeputarTangsel.Com dari ANTARA pada Jumat, 21 Januari 2022.
"Saya baru baca tadi malam, kriteria kepala daerah arsitek kan gak hanya saya," sambung Ridwan.
Sebagaimana diketahui sepak terjang Ridwan Kamil sebagai kepala daerah, sebelum menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat dia juga pernah menjadi Wali Kota Bandung pada periode 2013-2018.
Selain itu, sebelum terjun di dunia politik, pria yang kerap disapa Kang Emil tersebut merupakan seorang arsitek yang merangkap sebagai dosen tidak tetap di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Namun, Ridwan Kamil mengaku tetap tak mau geer alias gede rasa terkait kriteria yang disampaikan Jokowi.
"Siapa pun yang terpilih harus maksimal membangun ibu kota yang diputuskan pindah ke Kalimantan. Jadi saya tidak mau geer dan tidak mau berandai-andai, takut salah," tutur Ridwan.
Terlebih saat disinggung terkait kesiapannya, Ridwan Kamil mengaku saat ini masih fokus untuk memenuhi janji-janji politiknya sebagai Gubernur Jawa Barat.
"Saat ini saya belum bisa menjawab, saya masih Gubernur Jawa Barat. Saya belum bisa menjawab hal yang belum pasti. Saya tidak mau berandai-andai," ungkapnya.
Gubernur Jawa Barat yang menjabat sejak 2018 itu sebelumnya juga turut berperan saat perancangan ibu kota negara baru bernama Nusatara itu, ia terlibat dalam penjurian lomba desain IKN.***