Mantan Kabais Ungkap Fakta Mengerikan Soal TKA China, Refly Harun Minta Masyarakat Waspada

12 Januari 2022, 11:42 WIB
Refly Harun minta masyarakat waspada terkait fakta TKA China yang diungkap mantan Kabais /Instagram/@reflyharun/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) Letjen (Purn) Yayat Sudrajat ungkap fakta mengejutkan soal tenaga kerja asing (TKA) asal China saat menjadi saksi di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan pada Senin, 10 Januari 2022 lalu.

Yayat Sudrajat mengatakan, dirinya tiga tahun menjadi atase pertahanan di China, yakni pada 2006-2009 lalu.

Karenanya Yayat Sudrajat mengaku sudah tahu bagaimana ambisi China dalam menguasai negara-negara seperti Xinjiang, Mongolia, dan Tibet.

Baca Juga: Jokowi Setop Ekspor Bauksit, Tembaga dan Timah, Said Didu: Uang Tersebut untuk Membayar Utang di Bank China

Ia memaparkan, pada awalnya China seolah-olah memberi bantuan kepada negara-negara tersebut untuk membangun infrastruktur dengan skema turn key project. 

Namun, ternyata yang dikirim merupakan tenaga kerja yang berasal dari tentara terlatih bangsa Han, yakni suku mayoritas di China. Setelah dirasa tepat, negara-negara penerima bantuan itu pun direbut dan dikuasai.

Menurut Yayat, hal tersebut mirip dengan apa yang tejadi di Indonesia saat ini. Ia mengaku heran mengapa orang yang mengingatkan atas ancaman tenaga kerja China justru dipenjara.

Baca Juga: China Larang Indonesia Ambil SDA di Laut Natuna Utara, Rizal Ramli: Beijing Sok Jago

Pakar hukum tata negara Refly Harun mengatakan apa yang dikatakan Yayat Sudrajat soal TKA China merupakan hal yang harus diwaspadai agar jangan sampai menyesal.

"Ini menarik untuk disampaikan, untuk kewaspadaan kita semua. Jangan sampai nanti, suatu saat kita menyesal ketika semakin banyak tenaga kerja China datang ke Indonesia dan ribut di antara kita dengan politik keterbelahannya," kata Refly Harun, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Refly Harun pada Rabu, 12 Januari 2022.

Refly Harun mengimbau, jangan sampai di tengah keributan politik, TKA China terus-menerus masuk ke Tanah Air dan menguasai perekonomian dari pinggiran.

Lebih lanjut, Refly Harun menyinggung persoalan pembangunan ibu kota negara (IKN) baru.

Baca Juga: Ketegangan Hubungan China dan Indonesia Meningkat di Natuna Utara, Diamnya Presiden Jokowi Dipertanyakan

Mengutip pernyataan Ekonom senior Rizal Ramli, ia mengatakan kemungkinan pihak yang akan membeli rumah di ibu kota negara baru adalah orang-orang kaya Jakarta atau orang asing yang memiliki banyak uang. Salah satunya dari China.

"Makanya dikatakan ibu kota baru tuh New Beijing, Beijing baru," ujarnya.***

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler