SEPUTARTANGSEL.COM - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) mengusulkan dibentuknya Kementerian Keamanan Dalam Negeri dan Dewan Keamanan Nasional.
Hal itu dikatakan oleh Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo ketika menyampaikan Pernyataan Akhir Tahun 2021 pada Jumat, 31 Desember 2021 yang lalu.
Nantinya, menurut Agus Widjojo, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) akan berada di bawah kementerian tersebut.
Baca Juga: Dear ASN, Dengar ya Pesan Menpan RB Untuk Tahun Baru 2021
Kemudian usulan Gubernur Lemhannas terkait usulan struktur Polri ke bawah kementerian itu ditanggapi oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo.
Tjahjo Kumolo mengungkapkan pemerintah tidak ada rencana untuk menggabungkan Polri ke kementerian.
"Yang saya pahami memang tidak ada rencana Polri di bawah kementerian," ungkap Tjahjo Kumolo dikutip SeputarTangsel.Com dari PMJ News pada Senin, 3 Januari 2022.
MenPAN-RB itu menilai tugas dan fungsi Polri sebagai pelindung masyarakat dan penegak hukum sudah tepat.
Oleh karena itu, sebagai alat negara, Polri harus berdiri sendiri sebagai suatu lembaga.
"Polri harus mandiri sebagai alat negara sebagaimana BIN dan TNI," kata Tjahjo.
Baca Juga: Tjahjo Kumolo Minta Maaf Usai Sebar Hoaks Foto Tol Cisumdawu, Roy Suryo: Tidak Layak Diapresiasi
Sebelumnya, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Agus Widjojo mengusulkan pembentukan Kementerian Keamanan Dalam Negeri dan Dewan Keamanan Nasional. Agus mengusulkan agar nantinya Polri di bawah kementerian tersebut.
Sebelumnya, Agus Widjojo yang mengusulkan Polri berada di bawah Kementerian Keamanan Dalam Negeri itu beralasan keamanan seharusnya masuk portofolio dalam negeri.
Kemudian Agus mengatakan jika beban portofolio Mendagri terlalu berat, kita bisa bentuk kementerian tersendiri.
"Di mana pun keamanan masuk portofolio dalam negeri, kemudian pelaksananya siapa? Dalam negeri fungsinya keamanan ketertiban masyarakat? Kalau beban portofolio Mendagri terlalu berat, kita bisa bentuk kementerian tersendiri. Portofolio keamanan dalam negeri tak kecil dan sederhana, dia kompleks," ujar Agus.***