Zubairi Djoerban Ungkap Gejala Khas Terkena Varian Omicron, Netizen: Namanya Pilek

25 Desember 2021, 07:07 WIB
Ketua Satgas Covid19 PB IDI, Prof Zubairi Djoerban jelaskan gejala khas penderita Omicron. /Foto: Twitter/@ProfesorZubairi/

SEPUTARTANGSEL.COM - Setelah pertama kali diumumkan virus Covid-19 varian Omicron masuk Indonesia, penderitanya makin bertambah.

Untuk mengurangi kekhawatiran masyarakat tentang varian Omicron, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Profesor Zubairi Djoerban, menjelaskan gejala khas dari varian tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Profesor Zubairi Djoerban di akun media sosial Twitter pribadinya.

Baca Juga: Varian Omicron Dikabarkan Virus Mutasi Covid-19 yang Sengaja Dibuat, Benarkah?Cek Faktanya

"Memang gejala Omicron dengan penyakit lain agak samar, seperti keletihan, nyeri otot, sakit tenggorokan, demam, atau batuk," kata Profesor Djoerban sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @ProfesorZubairi, Jumat 24 Desember 2021.

"Tapi yang menjadi gejala khas Omicron adalah Anda akan berkeringat banyak pada malam hari sampai harus ganti baju, meski di tempat yang sejuk," ungkap Zubairi Djoerban.

Meski Zubairi Djoerban mengatakan dengan jelas, bahwa gejala Omicron samar, netizen membandingkannya dengan pilek biasa. Sebagian besar tidak percaya dengan Omicron.

Baca Juga: Varian Omicron Masuk ke Indonesia, Dokter Tirta Sarankan Hal Ini ke Pemerintah

"Saya kalau sakit demam, flu, batuk, plus migrain gejalanya seperti ini: basah kuyup sampai harus ganti sprei selimut, bahkan penciuman berubah baunya. Biasanya setahun sekali dan sudah dari dahulu kala. Apa memang Covid udah ada dari dulu?" ucap akun @ph_sajalah.

"Namanya pilek. Ngendikane simbah, kerokan, banyakin minum air putih hangat, bobok. Alhamdulillah sampai hampir setengah abad cara gituan manjur," kata akun @RasputinKW.

Varian baru Covid-19 yang dikenal dengan sebutan Omicron memang mengkhawatirkan banyak orang di dunia. Inggris menjadi negara dengan kasus terbanyak, lebih dari sepuluh ribu. 

Sementara itu, di Indonesia sudah ada total 19 kasus sampai hari ini, 24 Desember 2021.

Baca Juga: Inggris Umumkan Kematian Pertama karena Varian Omicron, Zubairi Djoerban: Dalam 48 Jam Bisa Dominasi Kasus

"Hari ini ada tambahan 11 kasus #omikron. Semuanya WNI pelaku perjalanan LN," ungkap Dokter Pandu Riono seperti dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @drpriono pada Jumat, 24 Desember 2021.

"Total 19 kasus #omikron: 6 pelaku perjalanan dari Turki, 3 dari Jepang, 3 dari London, 2 dari Kongo, dan sisanya Malaysia, USA, dan Arab Saudi. Skrining di bandara berhasil mengidentifikasi dan mengisolasi," ujar Dokter Pandu Riono yang juga pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI).***

Editor: Dwi Novianto

Tags

Terkini

Terpopuler