Gunung Semeru Kembali Luncurkan Awan Panas, Status Masih Waspada

7 Desember 2021, 15:40 WIB
Gunung Semeru Mengeluarkan Awan Panas /Foto: Tangkapan layar Instagram @dolansemeru /

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali melaporkan adanya luncuran awan panas.

Guguran awan panas terpantau pada Selasa, 7 Desember 2021 pukul 00.00-06.00 WIB.

Hal itu dikatakan oleh Liswanto, yaitu petugas PPGA Semeru di Gunung Sawur yang bertugas menyusun laporan aktivitas Semeru.

"Secara visual Gunung Semeru tampak jelas dan asap kawah tidak teramati, kemudian cuaca cerah dan berawan, sedangkan angin bertiup lemah ke arah utara," kata Liswanto yang dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara pada Selasa, 7 Desember 2021.

Baca Juga: Luhut Umumkan Pembatalan Penerapan PPKM Level 3 pada Natal dan Tahun Baru

Gunung tertinggi di Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu tercatat mengeluarkan awan panas guguran dan embusan dengan status gunung pada level II atau waspada.

"Awan panas guguran tercatat sebanyak tiga kali kejadian dengan amplitudo 20-22 mm selama 185-267 detik, sedangkan embusan tercatat enam kali kejadian dengan amplitudo 2-6 mm selama 20-55 detik," ungkap Liswanto.

Oleh karena itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan masyarakat tidak boleh beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 kilometer arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan.

"Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru," ujar Liswanto.

Baca Juga: PDIP Siap Usung Gibran Rakabuming untuk Gantikan Anies Baswedan? Begini Faktanya

Liswanto mengungkapkan status Gunung Semeru dan radius dan jarak rekomendasi itu akan terus dievaluasi untuk mengantisipasi terjadi gejala perubahan ancaman bahaya dari aktivitas Gunung Semeru.

"Kami mengimbau masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi," jelas Liswanto.

Selain itu, masyarakat juga harus waspada terhadap potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan dan mewaspadai ancaman lahar di sungai yang berhulu di Gunung Semeru mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.***

 

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler