SEPUTARTANGSEL.COM - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman kembali menjadi perbincangan publik usai mengajak agar tidak terlalu mendalami agama.
Pasalnya, Jenderal Dudung Abdurachman mengungkapkan mendalami agama terlalu dalam akan berakibat pada penyimpangan tertentu.
Pernyataan kontroversial Jenderal Dudung Abdurachman itu mendapat sorotan dari Imam Masjid Islamic Center di New York, Amerika Serikat (AS), Muhammad Shamsi Ali.
Shamsi Ali mengaku heran dengan pernyataan Jenderal Dudung Abdurachman karena agama kerap dijadikan target.
Hal itu disampaikan Shamsi Ali melalui cuitan di akun Twitter pribadinya pada Minggu, 5 Desember 2021.
"Kenapa ya agama ini selalu jadi target?" tulis Shamsi Ali, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @ShamsiAli2, Senin, 6 Desember 2021.
Menurut Presiden Nusantara Foundation itu, logika yang benar dan harus dikatakan Jenderal Dudung Abdurachman adalah belajar dan mendalami agar agar tidak salah paham.
Pasalnya, dia menilai ilmu seadanya akan sangat rentan menimbulkan masalah.
"Logika yg benar harusnya mengatakan “belajar dan dalami agama” agar tdk salah paham. Justeru ilmu seadanya rentang jadi masalah," ujarnya.
Lebih lanjut, Shamsi Ali menegur Jenderal Dudung Abdurachman agar mengubah cara berpikirnya.
"Jenderal baiknya rumah mindset," tegur pria yang juga Direktur Jamaica Muslim Center itu.
Sebelumnya, Jenderal Dudung Abdurachman berkesempatan menyampaikan ceramah dalam kuliah subuh di Masjid Nurul Amin, Kota Jayapura, Provinsi Papua di sela-sela kunjungannya ke Markas Kodam XVII/Cenderawasih pada 23 November 2021.
Dalam ceramahnya itu, Jenderal Dudung Abdurachman menyampaikan agar tidak terlalu mendalami agama karena dikhawatirkan akan terjadi penyimpanan terhadap Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan 8 Wajib TNI.***