Kematian Menwa UNS Saat Diklatsar, Sepupu Gilang Endi Unggah Tuntutan Keluarga

26 Oktober 2021, 16:03 WIB
Ilustrasi mayat mahasiswa UNS Surakarta tewas saat Diklatsar Menwa, polisi curigai adanya kesalahan SOP, ini tanggapan pihak kampus. /PIXABAY/kalhh/

SEPUTARTANGSEL.COM- Kematian Gilang Endi, mahasiswa Sekolah Vokasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta saat mengikuti diklat Menwa pada 25 Oktober 2021 ramai menuai pertanyaan.

Pasalnya dari pengakuan Kakak sepupu Gilang Endi, Novarina Ekaputri melalui akun media sosialnya kronologi kematian saudara sepupunya tak dijelaskan kepada keluarga. 

Kematian Gilang Endi saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar Resimen mahasiswa (Diklatsar Menwa) dianggap janggal karena panitia diklat Menwa UNS sama sekali tak memberikan penjelasan. 

Ia memuntahkan kekecewaannya dengan menceritakan bahwa keluarganya baru mendapatkan kabar pada Senin dini hari sekitar pukul 01.30 pada 25 Oktober 2021. 

Baca Juga: Waspadai, Pinjol Ilegal Pindah Operasi di Kos-kosan, Polisi Lakukan Penggerebekan

"Adik sepupu saya @gilangendi_saputra berangkat diklat dlm keadaan sehat walafiat. Tidak punya penyakit bawaan. Lalu tiba2 Senin sekitar jan 1/2 2 dini hari 2 orang mahasiswa UNS datang ke rumah mengabarkan kalau adik saya masuk RS, tanpa ada penjelasan mengenai sakit apa & kenapa," ungkapnya. 

Ia juga mengungkapkan dari dua orang mahasiswa yang mengabarkan ke rumah, hanya dikatakan bahwa Gilang Endi di Rumah Sakit. Dan saat di rumah sakit, kedua orang tua Gilang Endi menunggu di luar IGD beberapa saat yang kemudian mendapat kabar anaknya tak tertolong. 

Yang dikatakannya janggal, pada surat kematian yang disodorkan disebutkan Gilang sudah disebutkan meninggal saat sampai di rumah sakit pada Minggu pukul 22.00. 

"Kedua orangtua Gilang smp RS & hanya menunggu diluar IGD, smp bbrp waktu kemudian diberitahu Gilang sudah tidak tertolong. Padahal di surat keterangan kematian jelas disebutkan Gilang meninggal Minggu pukul 22 & sampai RS sudah dalam keadaan meninggal" 

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 26 Oktober 2021, Keluarga Alfahri Terancam Kembali Diteror Usai Iqbal Kabur dari Penjara

Ia juga mempertanyakan dengan hasil yang dikeluarkan tim Polres yang menyebut kematian Gilang sudah lebih dari 24 jam. 

"Tim dari Polres menyatakan kalau kemungkinan jenazah sdh meninggal lebih dari 24 jam. Lalu disembunyikan dimana adik kami dalam waktu selama itu?????Hati keluarga mana yg tidak hancur lebur dan entah kata apa yg tepat untuk mendeskripsikan perasaan kami keluarganya, khususnya orangtuanya. Logikanya gimana ini hei panitia diklat @menwa_uns?"

"Berarti Gilang meninggal di lokasi diklat atau di perjalanan atau dimana?Dari waktu yg sudah sy sebutkan tadi, teman2 semua pasti bisa menganalisa sendiri. Kami hanya ingin kronologi dr panitia kenapa adik saya bisa dalam kondisi seperti itu,malah dilemparkan menunggu pernyataan resmi dari Universitas & menunggu hasil autopsi. Hasil autopsi itu tidak bisa jadi dalam waktu sejam dua jam mbak/mas panitia @menwa_uns pengecutttttttttt...cm bisa menghindar dengan menonaktifkan kolom komentar."

Baca Juga: Curangi Seleksi ASN dengan Modus Remote Access, Mardani Ali Sera: Bencana, Merusak Sistem yang Dibangun

"Mohon utk teman2 semua ttp mengawal kasus ini sampai kebenaran menemukan jalannya. Mohon bantuannya Polres Surakarta, @poldajawatengah @bemuns @bemsvuns." ***

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler