Tuduh Gubernur DKI Anies Baswedan Cari Dana 2024, Dokter Spesialis Jantung: Demi Kesehatan Masa Depan, Dukung!

2 Oktober 2021, 09:46 WIB
Larangan Pemprov DKI Terhadap Iklan Rokok Dinilai Mengganggu Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi /ANTARA/Walda

SEPUTARTANGSEL.COM- Beredar surat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada Michael Bloomberg untuk mendukung kampanye antirokok di Jakarta. 

Surat tertanggal 4 Juli 2019 ini diunggah oleh akun twitter Rokok Indonesia @rokok_indonesia pada 1 Oktober 2021. 

Pada unggahan tersebut akun Rokok Indonesia menyebut bahwa ada lembaga donor di balik kampanye anti rokok yang digalakkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

Bahkan akun tersebut menuliskan ada sesuatu di balik surat yang diajukan Anies Baswedan. 

Baca Juga: Lesti Kejora Terus Dibully Soal Kehamilannya, Rizky Billar Bela Habis-habisan

"Inisiasi bertukar surat dengan komitmen melarang rokok di daerah kekuasaannya ini ya bisa jadi alat tukar politik. Ingat bentar lagi 2024, waktunya cari dana bos," cuitan akun @rokok_indonesia. 

Dokter spesialis jantung Furqon Satria melalui akunnya @fsapradana tak menggubris alasan yang dilontarkan akun Rokok Indonesia. 

Menurut dokter Furqon, dengan jumlah pecandu rokok yang banyak di Jakarta justru kebijakan Gubernur Anies Baswedan dianggapnya tak populer. 

Ujung-ujungnya bisa menghilangkan calon pendukung suara besar, para voter yang besar.

Baca Juga: Ahok Bongkar Kebohongan Anies Baswedan di Hadapan DPRD DKI, Ternyata Warga Jakarta Dikorbankan? Cek Faktanya

Tetapi Gubernur Anies Baswedan tetap melakukannya demi kesehatan masyarakat masa depan. 

"Well, jumlah pecandu rokok sebanyak itu, justru ini kebijakan tidak populer, bisa kehilangan calon voter pecandu rokok, tapi tetap dilakukan demi kesehatan masa depan," papar dokter Furqon. 

Bagaimana pun dokter Furqon tetap mendukung kebijakan Gubernur Anies Baswedan yang mementingkan kesehatan masa depan. 

"Dukung!" tegasnya. 

Dalam surat tersebut Gubernur Anies Baswedan menyebut di Jakarta ada 3 juta lebih perokok dengan kenaikan per hari mencapai 1 persen. 

Hal ini tentu saja membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan udara. 

Tak hanya dokter Furqon Satria yang mendukung kebijakan Anies Baswedan, netizen pun mendukung kebijakan yang menjadikan kota Jakarta sehat. 

Baca Juga: Fadli Zon Pamer 4 Patung Pahlawan, Netizen: Kita Sudah Terlalu Lama Dibodohi Sejarah

Salah satunya diungkap akun Erfan @erfansrsaleh yang menyebut kebijakan Anies Baswedan untuk melindungi kota dan warganya sangat logis dan urgent.

"Sebagai pemimpin kebijakan yg Anies ambil untuk melindungi kota dan warganya ya cukup logis dan urgent, mengingat semakin meningginya perokok di jakarta senilai 1% per hari. Kalau ente pelintir kebijakan itu dgn alasan cari dana buat 2024 itu nda logis bro," protesnya. 

Akan tetapi di akun Rokok Indonesia menyebut Gubernur DKI Jakarta yang mengeluarkan Seruan Gubernur (Sergub) DKI nomor 8/2021 tentang Pembinaan Kawasan Dilarang Merokok sebagai kebijakan pesanan filantropi asing.

"Jika pembuatan Sergub DKI 8/2021 dilandasi surat Anies Baswedan pada Bloomberg, ini bakal menjadi preseden betapa produk kebijakan bisa dibuat berdasar pesanan filantropi asing," tulis @rokok_indonesia.

Baca Juga: 25 Siswa SMP Positif Covid-19, PTM di Kota Tangerang Harus Dievaluasi

 

Akun ini juga menyebut apabila hal yang diperkirakannya benar maka betapa busuknya pejabat politik. 

"Betapa busuknya pejabat politik yang mendapatkan posisi karena suara rakyat, tapi menggunakannya untuk kepentingan pribadi (serta asing, tentu saja)," protesnya. Hmmm. ***

 
 

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler