SEPUTARTANGSEL.COM- Malang tak bisa diraih untung tak bisa ditolak, mungkin peribahasa itu cocok untuk M. Asror, pemuda pegiat mangrove di Bengkalis, Riau.
Pasalnya mahasiswa yang juga aktif dengan kegiatan lingkungan ini bertemu Presiden Jokowi dan mendapatkan kesempatan belajar ekspor.
Hal itu diketahui dari unggahan akun Youtube Sekretariat Presiden pada 29 September 2021.
Saat Presiden Jokowi mengunjungi Bengkalis untuk menanam mangrove di wilayahnya, Asror meminta bantuan Jokowi untuk masuk dalam komunitas ekspor.
Melihat potensi Asror, Jokowi pun langsung meluluskan permintaan Asror dan berencana mengirimkannya ke Shopee Ekspor School di Solo.
"Banyak potensi dari kampung kami yang bisa dikembangkan. Tadi minta bantuan bergabung dengan komunitas ekspor, Alhamdulillah Presiden mengabulkan. Nanti 3 bulan akan dihubungi lagi," ungkap Asror bahagia.
Dalam rekaman video yang diunggah Sekretariat Presiden, Jokowi sempat menanyakan beberapa hal kepada Asror.
Diantaranya, Presiden menanyakan komoditas apa yang akan ditawarkannya.
Baca Juga: Tolak Vaksinasi, Warga Aceh Obrak-abrik Meja dan Usir Vaksinator, Zubairi Djoerban: Memprihatinkan
"Kamu tak sekolahin ke Jakarta atau Solo, kamu sudah ngerti komoditas apa yang ingin kamu ekspor dari sini, berapa ton atau berapa banyak, nanti di situ akan dikasih tahu," jelas Jokowi.
Asror menjelaskan dalam kegiatannya selama kuliah online di kampungnya sendiri, ia melihat banyak potensi wilayahnya yang bisa diekspor.
"Di sini ada potensi karet dan hasil laut yang bisa diekspor," tambah Asror.
Presiden berharap Asror nantinya akan bisa menjembatani petani, nelayan untuk ekspor hasil laut dan karet.
Presiden pun memerintahlkan ajudannya untuk menyiapkan tiket bagi Asror untuk sekolah ke Shopee Ekspor School di Solo. ***