Kostrad Tolak Pernyataan Gatot Nurmantyo yang Sebut Hilangkan Patung dan Disusupi PKI

28 September 2021, 10:27 WIB
Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman. Kostrad klarifikasi terkait pernyataan Gatot Nurmantyo /Dok. Kodam Jaya

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) memberikan klarifikasi terkait pernyataan dari mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo yang menuding ada paham komunis yang telah menyusup di tubuh TNI.

Pernyataan Gatot Nurmantyo dilontarkan usai hilangnya sejumlah patung atau diorama militer di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad.

Patung yang dihilangkan itu, di antaranya terdapat patung Presiden Kedua RI Soeharto, patung Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo, dan Jenderal AH Nasution.

Baca Juga: Vaksin Dulu, Gratis Urus SKCK di Polres Metro Tangerang Kota Mulai 4-15 Oktober 2021

Kepala Penerangan Kostrad, Kolonel Inf Haryantana dalam siaran persnya menyatakan Kostrad membantah menghilangkan sejumlah patung tokoh negara yang dipajang di Museum Dharma Bhakti Kostrad.

"Tapi, pembongkaran patung-patung tersebut murni permintaan Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution sebagai pembuat ide dan untuk ketenangan lahir dan batin," kata Haryantana dikutip SeputarTangsel.com dari Antara pada Senin, 27 September 2021.

Haryantana mengatakan hal itu untuk mengklarifikasi pernyataan Gatot Nurmantyo dalam diskusi webinar bertajuk 'TNI Vs PKI' yang digelar Minggu, 26 September 2021 malam.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Sebut Paham Komunis Susupi TNI, Yunarto Wijaya: Nah Kan, Tiap September Dia Manggung Lagi

Menurut Kol Haryantana, Kostrad tidak mempunyai ide untuk membongkar patung yang ada di Museum Dharma Bhakti, di Markas Kostrad.

Dia menyebut ada permintaan sebelumnya dari Letnan Jenderal TNI Azmyn Yusri Nasution selaku pembuat patung-patung itu.

Menurut Haryantana, Azmyn meminta langsung kepada Pangkostrad Letjen TNI Dudung untuk dapat menyerahkan patung-patung tersebut kepadanya.

"Patung itu yang membuat Letjen TNI (Purn) AY (Azmyn Yusri) Nasution saat beliau menjabat Pangkostrad, kemudian pada tanggal 30 Agustus 2021 Pak AY (Azmyn Yusri) Nasution meminta kepada Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurrahman untuk diserahkan kembali pada Letjen TNI Purn AY (Azmyn Yusri) Nasution," ujar Haryantana.

Baca Juga: Fadli Zon: Tindakan Antikorupsi Harus Dibiasakan Sejak Kecil, Seperti Tidak Menyontek

Sebelumnya, dalam diskusi bertajuk 'TNI vs PKI' tersebut, Gatot Nurmantyo menduga adanya penyusupan kembali pendukung PKI ke tubuh TNI. ***

 

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler