Tanggapi Petisi Agar Jokowi Pecat Ketua KPK Firli Bahuri, Begini Jawaban Ali Mochtar Ngabalin

8 Agustus 2021, 17:28 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin tanggapi petisi agar Jokowi pecat ketua KPK Firli Bahuri /Instagram @ngabalin

 

SEPUTARTANGSEL.COM- Beredar Petisi yang menuntut Presiden Jokowi memecat ketua KPK Firli Bahuri pada Minggu 8 Agustus 2021.

Petisi yang digagas Public Virtue Institute tersebut berbunyi,  'Pak Jokowi; Perkuat Kembali KPK, #PecatFirli Bahuri!

Munculnya petisi tersebut langsung mendapat tanggapaj dari Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin. 

Baca Juga: Selain Jokowi, Dokter Pandu Riono Sarankan Hal Ini ke Anies Baswedan Terkait Penanganan Pandemi Covid-19

Melalui akun pribadinya @AliNgabalinNew, Ngabalin seakan menjawab jika Presiden Jokowi sedang berkonsentrasi penuh dalam penanganan pandemi di Indonesia. 

"JOKOWI sdg full konsentrasi pd penanganan covid 19 dgn varian baru," jawab Ngabalin melalui cuitannya. 

Ngabalin juga menyatakan bahwa KPK sebagai institusi independen, sehingga semua pihak harus menghormati keputusan yang diambil KPK. 

"KPK institusi negara yg independen semua pihak hrs memghormati keputusan yg tlh diambil, jgn ada yg mengganggu kinerja KPK," tegas Ngabalin. 

Baca Juga: Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan Diisukan Perintahkan Semua Masjid Wajid Disegel, Simak Faktanya

Ia juga menambahkan bagi yang merasa hebat dan punya pengalaman serta berilmu untuk mengabdi pada bangsa dan negara di tempat lain. 

"Yg hebat&punya pengalaman serta berilmu memgabdilah pd Bangsa dan Negara di tempat lain."

Entah maksudnya ditujukan pada siap kalimat terakhirnya tersebut. 

Hanya saja adanya aturan ASN bagi pegawai di KPK, digelar tes sesuai aturan penerimaan pegawai pemerintah.

Baca Juga: Mall dan Pusat Belanja Jakarta Mulai Buka, Wajibkan Sertifikat Vaksin Covid-19 Melalui Aplikasi PeduliLindungi

Salah satu yang harus dijalani adalah tes wawasan kebangsaan atau TWK. Dalam TWK ini sebanyak 75 orang dianggap tak lolos. Sehingga tak memenuhi syarat sebagai anggota KPK. 

Keputusan penyelenggaraan TWK di KPK ini juga dianggap tidak fair dan mengarah pada penggusuran beberapa anggota yang dianggap tidak sejalan dengan Ketua KPK Firli Bahuri. *** 

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler