Fadli Zon Menyebut Sarah Gilbert Penemu Vaksin AstraZeneca Sangat Pancasilais

19 Juli 2021, 07:27 WIB
Unggahan Fadli Zon yang memuji penemu AstraZeneca, Sarah Gilbert, dan menyebutnya sebagai seorang yang sangat Pancasilais. /Foto: Instagram @fadlizon/

SEPUTARTANGSEL.COM – Fadli Zon menyebut Sarah Gilbert, penemu AstraZeneca sebagai seorang yang sangat Pancasilais.

Padahal, Sarah Gilbert bukan warga negara Indonesia.

Hal tersebut ditulis dalam unggahan Instagram @fadlizon, Minggu 18 Juli 2021 malam.

Baca Juga: Mahfud Nonton Sinetron Ikatan Cinta di Masa PPKM Darurat, Fadli Zon: Inilah Kalau Tidak Dipimpin Presiden

Dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Instagramnya, Fadli Zon menampilkan sosok Sarah Gilbert.

“Ternyata Sarah Gilbert, penemu vaksin AstraZeneca ini sangat Pancasilais. Rela melepas hak paten vaksinnya sehingga murah dan mudah diakses umat manusia di dunia," tulisnya.

Sembari memuji Sarah Gilbert, Fadli Zon pun menyempatkan diri menyindir pihak di tanah air.

"Sementara di sini ada yang mau bisnis vaksin,” tulis Fadli Zon di bawah foto Sarah Gilbert.

Baca Juga: Vaksinasi Berbayar Harus Ditolak, Fadli Zon: BUMN Bukan Alat Mengambil Untung dari Derita Rakyat

Kata-kata di atas juga ditulisnya dalam caption yang langsung dikomentari banyak Netizen.

“Udah-udah jangan digoreng-goreng terus. Sudah dibatalkan Presiden kok. Ayo sama-sama support dan berdoa semoga bangsa ini mampu melewati masa-masa sulit karena pandemi,” ujar @endang_nana.

Netizen tidak satu suara dalam menanggapi kritikan Fadli Zon yang merupakan politikus Partai Gerindra ini.

“Alhamdulillah sudah vaksin. Gratis dari pemerintah,” tulis @muhammadfitrianto999 di kolom komentar seperti mengamini komentar Endang.

Baca Juga: Fadli Zon Minta Risma Cabut Pernyataan Soal Pindahkan ASN Tak Becus ke Papua, Netizen Minta Mundur

Sementara itu, @indra_kamarudddin mempertanyakan pemerintah yang sempat akan meluncurkan vaksin berbayar.

Menurutnya, rakyat bertambah miskin karena Covid-19. Bahkan, mereka lebih baik membeli obat batuk dan flu di warung daripada harus tes rapid dan segala macamnya yang berbayar mahal.

“Adduh pak, suarakan hal yang bisa bikin rakyat bersatu dong, jangan malah menyuarakan hal yang bisa bikin perpecahan,” ujar @iyonjuno mengingatkan.

Sebelumnya viral diberitakan, Sarah Gilbert, professor Universitas Oxford sebagai perancang vaksin AstraZeneca diberikan standing ovation oleh penonton tenis Wimbledon.

Dikutip SeputarTangsel.Com dari Reuters, 28 Juni 2021, Sarah diberi kehormatan karena rela melepaskan hak paten vaksin sehingga bisa diakses masyarakat lebih banyak dengan harga lebih murah.

Baca Juga: Luhut Klaim Telah Kendalikan Corona, Fadli Zon Menyindir: Bisa Dijuluki The King of Covid

Seperti diketahui, satu pekan lalu pemerintah sempat akan meluncurkan vaksin berbayar.

Semula 8 klinik Kimia Farma di 6 Kota/Kabupaten siap melayani vaksininasi berbayar dengan Vaksin Sinopharm.

Namun, kecaman dan penolakan datang dari banyak kalangan. Jokowi bahkan disebut berbohong dan inkonsisten karena sebelumnya menjanjikan vaksin gratis bagi seluruh rakyat Indonesia.

Akhirnya setelah penolakan meluas, Presiden Jokowi mengambil keputusan membatalkan program vaksin berbayar tersebut. ***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler