Pengangguran Merajalela, Ma'ruf Amin Ingin Tingkatkan SDM Agar Mampu Bersaing Dengan Negara Asing

8 Juni 2021, 19:41 WIB
Foto Wapres Ma'aruf Amin mengunjungi stand Bank Wakaf Micro /Foto : Akun Resmi Kyai Ma'aruf Amin/

SEPUTARTANGSEL.COM -  Tingginya angka pengangguran di Indonesia disorot Wakil Presiden Ma’ruf Amin, kualitas SDM Indonesia harus dapat bersaing agar menekan angka pengangguran. 

Menurutnya, tingginya angka pengangguran disebabkan karena ketidaksiapan masyarakat beradaptasi dengan perubahan di dunia kerja dan industri.

Wakil Presiden Ma’ruf menjelaskan, salah satu penyebab bertambahnya angka pengangguran di Indonesia disebabkan oleh bencana pandemi Covid -19.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Pastikan Infrastruktur dan SDM Indonesia Siap Lakukan Vaksinasi Covid-19

Dimana menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran akibat pandemi mencapai 19,1 juta orang. Selain itu, jumlah penduduk usia produktif terus meningkat serta masyarakat yang memiliki pengalaman pelatihan kerja sangat sedikit.

"Masih relatif tingginya angka pengangguran dan rendahnya daya saing, antara lain disebabkan ketidaksiapan untuk beradaptasi terhadap perubahan dengan disrupsi yang mengikutinya," kata Wapres Ma’ruf dalam acara Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan di Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat, seperti dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara Selasa, 8 Juni 2021.

Oleh karena itu, sambung Wakil Presiden  Ma’ruf Amin, perlu adanya kecepatan, ketepatan, dan efisiensi sebagai fondasi penting untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul yang siap bersaing.

Baca Juga: Disebut Mengandung Bahan Haram, Ma'ruf Amin Kini Malah Imbau Ulama Disuntik vaksin AstraZeneca

"Untuk itu, diperlukan kecepatan, ketepatan, dan efisiensi sebagai fondasi yang penting untuk bisa bersaing terhadap negara lain di era teknologi digital saat ini," tambahnya.

Wakil Presiden  Ma’ruf Amin mengatakan, tantangan nyata ketenagakerjaan adalah mempersiapkan SDM unggul yang mampu menghadapi isu teknologi digital, seperti big data, artificial intelligent, dan internet of things.

Terlebih untuk mewujudkan tenaga kerja yang andal, kata Wapres, pemerintah daerah, swasta, akademisi, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga keagamaan harus terlibat aktif bersama pemerintah pusat.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Minta UNS Memajukan Jasa Keuangan dan Bantu Pemerintah Tangani Covid-19

"Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, diperlukan keterlibatan pemerintah daerah, BUMN, swasta, perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan, termasuk lembaga keagamaan seperti pondok pesantren yang tersebar di berbagai pelosok daerah," pungkasnya. ***

Editor: Taufik Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler