SEPUTARTANGSEL.COM – Polres Magelang saat ini sedang menyelidiki jasad bayi yang dilaporkan hilang dalam perjalanan dari Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menuju Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Jasad bayi tersebut sampai saat ini belum ditemukan. Demikian diungkapkan Kasat Reskrim Polres Magelang AKP M. Alfan.
Kehilangan jasad bayi yang baru saja dilahirkan tersebut dilaporkan seorang pria yang bernama Choirudin, 29 tahun, pada Selasa, 1 Juni 2021, pada pukul 22.30.
Baca Juga: Polri Antisipasi Puncak Arus Balik Kedua Mudik Lebaran 2021, Kakorlantas: Volume Kendaraan Menurun
Setelah menerima laporan, polisi sudah melakukan penyisiran di sepanjang jalan yang ditempuh. Polres Magelang melakukan pencarian berkoordinasi dengan Polres Sleman.
AKP Alfan menuturkan sesuai dengan keterangan yang diberikan pelapor. Pada hari Senin, 31 Mei 2021 sekitar pukul 14.00, istrinya datang ke rumah bidan di Jalan Kaliurang, Kabupaten Sleman untuk melahirkan.
Dalam persalinan, sang istri melahirkan secara normal dan bayi dilahirkan hidup. Setelah itu, bidan mengeluarkan plasenta dan ari-ari seperti biasa dan diserahkan kepada Choirudin untuk dibawa pulang ke Sleman.
Baca Juga: Rogoh Rp2,8 Miliar per Bulan Untuk Bayar Listrik PJU, Disperkimta Tangsel Beralih ke LED
Pada hari Selasa pagi, sekitar pukul 07.00 WIB, sang ayah ingin membersihkan ari-ari dan plasenta untuk dikuburkan. Tidak terduga, di dalamnya terlihat ada jasad berukuran sangat kecil. Dia lalu membersihkan dan membalutnya dengan handuk.
Choirudin, ayah bayi yang ternyata kembar di mana satu hidup dan lainnya tidak bernyawa, segera melaporkan ke bidan. Bidan datang dan membungkus janin yang sudah menjadi jasad dengan kain putih dan plastik. Ini dilakukan agar jenazah tidak kehujanan.
Masih berdasarkan kronologis yang disampaikan Alfan, pelapor yang juga ayah bayi membawa menghubungi adiknya, Tri Mulya. Mereka kemudian berencana membawa pulang jenazah ke rumah untuk dimakamkan.
Baca Juga: Perdana Menteri Albania: Eropa adalah Agama
Choirudin membonceng sepeda motor Tri Mulya yang menggendong jasad janin.
Menurut cerita, mereka sempat berhenti di SPBU Murangan Sleman dan sang adik masih merasa memegang jasad janin. Keduanya juga berhenti di bengkel sekitar 10 menit untuk memperbaiki rantai. Pada pemberhentian terakhir ini, Tri Mulya sudah tidak mengingat apakah jasad masih dalam gendongannya atau tidak.
“Sesampainya di rumah di daerah Secang, baru sadar bahwa janin sudah tidak ada,” pungkas Alfan.
Diperkirakan jasad bayi tersebut terjatuh dalam perjalanan. Keluarga, relawan, dan polisi yang melakukan pencarian belum menemukannya. ***
Sumber: Antara