Dokter Tirta ke Politisi dan DPR yang Rela Disuntik Vaksin Nusantara: Mereka Cuma Nekat Biar Kelihatan Hebat

15 April 2021, 19:07 WIB
Dokter Tirta.* //Instagram/@dr.tirta

SEPUTARTANGSEL.COM - Polemik vaksin Nusantara semakin memanas dan menjadi sorotan publik.

Meski Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum mengeluarkan izin Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) uji klinis fase II untuk vaksin tersebut, sejumlah politisi dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berbondong-bondong disuntik vaksin Nusantara.

Salah satu Politisi yang rela disuntik vaksin kontroversial besutan dr. Terawan itu adalah Abu Rizal Bakrie

Baca Juga: UPDATE 15 APRIL: Data Covid-19 Indonesia, Kasus Terkonfirmasi Tambah 6.177 Total 1.589.359

Baca Juga: Mardani Ali Sera Apresiasi MK Mendiskualifikasi Pasangan Terpilih Bupati Sabu Raijua, Orient Riwu dan Thobias

Vaksinasi tersebut dilaksanakan di RSPAD Gatot Subroto pada hari Rabu, 14 April 2021 kemarin.

Menanggapi hal tersebut, dr Tirta pun ikut angkat bicara.

Menurutnya, para politisi dan anggota DPR yang bersedia disuntik vaksin Nusantara hanya nekat supaya terlihat hebat dan sok pro lokalan.

Baca Juga: UPDATE 15 APRIL: Data Covid-19 Tangerang Selatan, Total Positif 10.565, Sembuh 9.651 dan Meninggal 378

Baca Juga: Pemerintah Rencana Cabut Subsidi Listrik Golongan 45 VA Tahun 2022

Pernyataan itu dia tulis ketika ada seorang netizen yang bertanya mengapa ada pihak yang bersedia disuntik vaksin yang belum ada izin uji klinisnya.

"Gue mana tau. Urusan tubuh tubuh mreka

Yg jelas, bpom ga acc uji klinisnya

Mreka cuma: nekat biar keliatan hebat dan sok pro lokalan," kata dr Tirta, dikutip Seputartangsel.com dari akun Twitter @tirta_hudhi pada hari Kamis, 15 April 2021.

Dr. Tirta juga membandingkan vaksin Nusantara dengan make up yang belum lulus BPOM.

Baca Juga: Bandingkan Vaksin Nusantara dengan KFC, Teddy Gusnaidi: Emang Kenapa Kalau Komponen Diambil dari Luar Negeri?

Baca Juga: Kini Perpanjangan SIM Bisa Online

"Sering baca berita makeup dan skincare ga ada izin bpom aje disikat dirazia. Disuru urus izin bpom baru boleh dagang. Meskipun produknya lokal

Kalo vaksin nusantara ga ada izin bpom? Didukung lah ! Rame2 pula yg dukung. Nyalahin bpom nya

Canda vaknus," ujarnya.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler