Politisi Benny K Harman Sebut Yesus Radikal di Twitter, Ferdinand Hutahaean: Saya Sedih Baca Cuitan Ini

3 April 2021, 16:39 WIB
Politisi Ferdinand Hutahaean. //Twitter.com/@FerdinandHaean3/Twitter.com/@FerdinandHaean3

SEPUTARTANGSEL.COM - Politisi Partai Demokrat, Benny K Harman melalui akun Twitter pribadinya @BennyHarmanID mengatakan bahwa Yesus merupakan tokoh yang sangat radikal pada zamannya.

Benny mengungkapkan bahwa Yesus melawan tradisi kesewenang-wenangan penguasa yang membelenggu kebebasan umat. Karenya, dia rela disiksa hingga dipaku di kayu salib hingga wafat.

"Yesus itu tokoh sangat radikal di zamannya. Dia melawan tradisi kesewenang-wenangan penguasa yang membelenggu kebebasan umat-Nya. Atas konsistensi sikap-Nya, Ia rela disiksa, didera, dicemeti, dan dipaku di kayu salib hingga wafat. Hari ini kita peringati wafat-Nya itu," tulis Benny.

Baca Juga: Junta Militer Blokir Layanan Internet dan Komunikasi, Picu Situasi Kekerasan di Myanmar Semakin Memburuk

Baca Juga: Penjual Senjata ke Tersangka Teroris Mabes Polri, Zakiah Aini Ditangkap Polisi di Aceh

Menanggapi cuitan tersebut, Ferdinand Hutahaean mengaku sedih.

Pasalnya, Ferdinand menilai bahwa kalimat yang dituliskan oleh Benny tidak mencerminkan perjalanan hidup Yesus.

Lebih lanjut, mantan Politisi Partai Demokrat itu mengatakan bahwa Yesus tidak melawan tokoh penguasa, melainkan tokoh agama untuk meluruskan masyarakat Yahudi yang dinilai sesat.

Baca Juga: Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik Minta PDIP Segera Bangun Solidaritas untuk Rakyat Myanmar

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Desak AHY dan SBY Agar Segera Minta Maaf kepada Pemerintahan Jokowi

"Bang BKH, sy sedih baca cuitan ini. Kalimat ini sama sekali tdk mencerminkan perjalan hidup Yesus. Dlm hidupnya, Yesus tdk sdg melawan penguasa tp melawan tokoh agama dan meluruskan masyarakat Yahudi yg dinilai sdh sesat. Makanya atas itulah dia dihukum bkn krn melawan penguasa," cuit Ferdinand, seperti dikutip Seputartangsel.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3 pada hari Sabtu, 3 April 2021.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler