SEPUTARTANGSEL.COM – Sebagai sebuah negara maritim yang besar, Indonesia tidak bisa mengabaikan masalah perbatasan. Kekayaan laut Indonesia juga menimbulkan sebuah masalah ketika negara lain ingin memanfaatkannya secara ilegal.
Mayor Jenderal TNI Maruli Simanjuntak selaku Panglima Kodam IX/Udayana menjelaskan masalah perbatasan baik darat maupun laut yang berdekatan dengan negara tetangga sama sekali tidak bisa diabaikan.
Tentara Nasional Indonesia (TNI) memiliki tanggung jawab penuh untuk menjaga kedaulatan bangsa, TNI sebagai alat pertahanan negara memiliki tugas untuk mempertahankan keutuhan wilayah NKRI dan melindungi segenap tumpah darah bangsa dari berbagai ancaman pihak manapun.
Baca Juga: PM Jepang Jamin Olimpiade Tokyo Aman dari Pandemi Covid-19
Baca Juga: Komisi X DPR Apresiasi Kemenparekraf, Pelaksanaan Seni Pertunjukan Akhirnya Diperbolehkan
Mayjen Maruli Simanjuntak juga menegaskan situasi politik global saat ini cukup besar bagi tatanan kehidupan, jika timbul krisis yang menyeluruh maka sebagai bangsa kita harus siap menggunakan kekuatan militer.
“Situasi global yang berkembang dan berpengaruh cukup besar bagi tatanan kehidupan, hingga krisis yang timbul menjadi potensi atau faktor pendorong terjadinya sumber konflik yang dapat berakhir dengan penggunaan kekuatan militer,” ujar Mayjen Maruli.
Ia menambahkan bahwa situasi global dewasa ini memberikan pengaruh sangat besar terhadap tatanan, pola pikir dan tindakan kehidupan seluruh bangsa di dunia, khususnya dengan banyaknya krisis seperti pemanasan global, semakin terbatasnya sumber daya alam dan pandemi Covid-19. Seperti dikutip dari Antara pada Jumat, 26 Maret 2021.
Baca Juga: Ini Pelanggaran Gojek Hingga Didenda KPPU Rp3,3 Miliar
Baca Juga: Ini Upaya Kementerian Kesehatan Demi Penerus Bangsa Bebas TBC
Untuk mempertahankan kedaulatan negara, diperlukan kesiapan langkah yang taktis dan tepat untuk mengantisispasi kontijensi yang terjadi di berbagai wilayah.
Dalam Rapat Koordinasi Rencana Tindakan Kontijensi Kotamaops TNI 2022 Wilayah Kogabwiljan II dan Kogabwilhan III, di Badung, Bali, Mayor jenderal TNI Arios Tiopan Aritonang mengatakan bahwa berbagai konstelasi ancaman yang dihadapi oleh suatu negara akan semakin kompleks ketika keadaan dunia berubah dengan sangat cepat.
Ini dapat mempengaruhi dinamika dari lingkungan strategis secara global maupun regional yang dampaknya bersifat multidimensi terhadap kebijakan pemerintah atau negara Indonesia.
Baca Juga: Majukan Industri Alas Kaki, Ini Upaya Kementerian Perindustrian
Baca Juga: Luna Maya digosipkan Menjalin Hubungan dengan Bos TV One, Otis Hahijary
“Menyikapi dan mencermati berbagai potensi ancaman dan gangguan keamanan yang mempengaruhi dinamika lingkungan strategis, maka TNI sebagai komponen utama pertahanan negara dituntut memiliki rencana strategis sebagai salah satu wujud kesiapsiagaan TNI yang harus disiapkan sejak dini, “ kata Arios.
Selanjutnya, terkait rencana penggunaan kekuatan TNI dalam menghadapi segala macam potensi ancaman maka perlu diambil langkah dan tindakan tepat sesuai dengan skala prioritas berdasarkan perkiraan ancaman yang ditetapkan di wilayah masing-masing.
Untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan maka diperlukan suatu langkah strategis yang terintegrasi dengan kekuatan lainnya, hal ini bertujuan untuk menghadapi kosekuensi yang mungkin ditimbulkan di wilayah yang menjadi tanggung jawab masing-masing.***